Pajak.com, Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan agenda perubahan susunan dewan komisaris, pada (24/8). RUPSLB mengangkat Adiwarman Azwar Karim sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen BSI. Sedangkan, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi sebagai Wakil Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen BSI.
Sekilas informasi untuk perubahan dewan komisaris BSI pada RUPSLB, diantaranya: Adiwarman seorang akademisi dan praktisi ekonomi syariah yang mendirikan Karim Institute. Saat ini, ia dipercaya menjadi Anggota Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan dewan pengawas sejumlah lembaga perbankan syariah. Sementara itu, TGB merupakan politisi, ulama, dan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) dua periode, yakni 2008-2013 dan 2013-2018. Saat ini TGB menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW).
Dengan demikian, susunan komisaris dan direksi BSI adalah sebagai berikut:
Komisaris
- Komisaris Utama/Komisaris Independen : Adiwarman Azwar Karim
- Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen : TGB Muhammad Zainul Majdi
- Komisaris : Suyanto
- Komisaris : Masduki Baidlowi
- Komisaris : Imam Budi Sarjito
- Komisaris : Sutanto
- Komisaris Independen : Bangun Sarwito Kusmulyono
- Komisaris Independen : M. Arief Rosyid Hasan
- Komisaris Independen : Komaruddin Hidayat.
Direksi
- Direktur Utama : Hery Gunardi
- Wakil Direktur Utama 1 : Ngatari
- Wakil Direktur Utama 2 : Abdullah Firman Wibowo
- Direktur : Kusman Yandi
- Direktur : Kokok Alun Akbar
- Direktur : Anton Sykarna
- Direktur : Achmad Syafii
- Direktur : Tiwul Widyastuti
- Direktur Kepatuhan : Tribuana Tunggadewi
- Direktur : Ade Cahyo Nugroho
RUPSLB BSI juga mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp 1,1 triliun atau naik 34,29 persen pada semester I-2021. Direktur Utama BSI Hery Gunadi menjelaskan, kenaikan laba pada semester I-2021 dipicu oleh pertumbuhan pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK) yang berkualitas, sehingga biaya dana dapat ditekan. Hal itu mendorong kenaikan pendapatan margin dan bagi hasil yang tumbuh sekitar 12,71 persen dibandingkan tahun lalu.
Sedangkan dari sisi bisnis, pada semester I 2021 bank syariah berplat merah ini telah menyalurkan pembiayaan hingga Rp 161,5 triliun. Jumlah itu naik sekitar 11,73 persen dari periode yang sama pada 2020 yang sebesar Rp 144,5 triliun.
“Dari sisi liabilitas, penghimpunan DPK BSI sampai semester I 2021 mencapai Rp 216,36 triliun, naik 16,03 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020 yang sebesar Rp 186,49 triliun,” jelas Hery.
Dengan kinerja itu, maka bank berkode saham BRIS ini berhasil mencatatkan total aset sebesar Rp 247,3 triliun hingga Juni 2021 atau naik sekitar 15,16 persen. Pada periode yang sama tahun lalu total aset BSI mencapai Rp 214,7 triliun.
