Menu
in ,

Perusahaan Induk Kredivo Umumkan Rencana “IPO”

Pajak.comJakarta – FinAccel, perusahaan induk Kredivo dan VPC Impact Acquisition Holdings II (NASDAQ: VPCB) yang didukung oleh Victory Park Capital (VPC) bersiap melakukan rencana IPO (Initial Public Offering) atau penawaran umum perdana, setelah selesai melakukan penggabungan bisnis dengan perusahaan cek kosong (Special Purpose Acquisition Company/SPAC) yang terdaftar di bursa Nasdaq, Amerika Serikat.

Saat ini, tahapan merger antara Kredivo dan VPC Impact Acquisition Holdings II disebut sudah memasuki tahapan perjanjian definitif. Entitas gabungan kedua pihak nantinya diperkirakan memiliki valuasi 2,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 35,7 triliun. FinAccel, sebagai perusahaan induk Kredivo dan VPC Impact Acquisition telah menyelesaikan proses rencana IPO pada Maret 2021 di bursa Nasdaq.

Co-Founder dan CEO FinAccel Akshay Garg mengemukakan, transaksi ini diharapkan akan menghasilkan lebih dari 430 juta dollar AS atau sekitar Rp 6,1 triliun dalam bentuk tunai pada neraca keuangan perusahaan gabungan. Hasil tersebut menggambarkan kontribusi hingga 256 juta dollar AS secara tunai yang telah masuk dalam rekening perwalian VPCB (dengan asumsi tidak ada pemegang saham VPCB yang menebus sahamnya), dan 120 juta dollar AS dalam bentuk private placement (PIPE).

Akshay menyatakan, usulan penggabungan perusahaan telah disetujui secara penuh oleh masing-masing Dewan Direksi dari Kredivo dan VPCB, dan tunduk pada persetujuan dari pemegang saham VPCB, persetujuan regulator, dan sejumlah ketentuan penutup untuk rencana IPO lainnya.

“Penggabungan perusahaan ini direncanakan akan selesai paling lambat di kuartal pertama tahun 2022. Penjelasan lebih detail mengenai gabungan perusahaan dan salinan Perjanjian Penggabungan Usaha akan dilampirkan dalam Laporan Terkini di Form 8-K yang akan diajukan oleh VPCB kepada Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (US Securities and Exchange Commission),” jelas Akshay dalam keterangan resmi yang diterima Pajak.com, Rabu (4/8).

Di sisi lain ia memastikan, kerja sama yang solid antara VPC dan Kredivo telah lama terjalin. Sebelumnya, VPC menyediakan fasilitas kredit sebesar 100 juta dollar AS kepada Kredivo pada Juli 2020 dan menambahkannya menjadi 200 juta dollar AS pada bulan Juni 2021.

Co-CEO VPCB & Partner VPC Gordon Watson menambahkan, mereka terus dibuat kagum oleh pertumbuhan cepat dan juga metrik kredit maupun unit economics Kredivo. Selain telah menghadirkan platform yang mengagumkan, Kredivo mampu berekspansi ke pasar-pasar baru. Watson juga mengapresiasi kemampuan tim manajemen kelas dunia yang dimiliki Kredivo, karena terbukti tidak hanya mampu mengeksekusi strategi bisnisnya, tetapi juga merevolusi industri fintech di Asia Tenggara.

Akshay menambahkan, Kredivo mampu menyalurkan pembiayaan kredit instan kepada pengguna untuk pembelian di e-commerce dan luring serta dana pinjaman tunai, berdasarkan real-time decisioning yang didukung oleh teknologi AI buatan sendiri.

“Dengan hampir 4 juta pengguna saat ini dan kerja sama dengan 8 dari 10 platform e-commerce terdepan di Indonesia, Kredivo merupakan platform Buy Now, Play Later (BNPL) yang terbesar dan tercepat pertumbuhannya di Indonesia sampai hari ini, dengan rencana ekspansi ke pasar regional seperti Vietnam dan Thailand dalam waktu dekat,” imbuh Akshay.

Ia pun menglaim, Kredivo yang melayani kelas menengah di Indonesia terus bertumbuh pesat, dan memiliki bunga yang termasuk paling rendah di Indonesia serta proses pengajuan dan persetujuan kredit hanya dalam dua menit.

“Kredivo memiliki track record sebagai solusi unggulan bagi merchant baik on-line maupun off-line. Di Indonesia, dengan penetrasi pengguna kartu kredit dari segmen kelas menengah kurang dari 10 persen, melalui kemitraan dengan Kredivo, merchant mampu meningkatkan nilai pembelanjaan konsumennya,” katanya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa tidak seperti pasar di negara barat dengan ketersediaan akses kredit yang luas, penyaluran kredit ritel oleh bank-bank konvensional di Asia Tenggara masih terbilang rendah. Hal ini menjadi kesempatan besar bagi Kredivo untuk memenuhi berbagai kebutuhan kredit seperti pinjaman tunai, serta merealisasikan visi mereka ke depan untuk mendorong akses kredit yang cepat, terjangkau dan mudah diakses kepada puluhan juta konsumen di Asia Tenggara.

“Mengingat sebesar 66 persen populasi Asia Tenggara masih dalam kategori belum mendapatkan atau minim akses ke layanan perbankan, kami juga melihat kesempatan yang luar biasa untuk melayani konsumen dengan beragam kebutuhan keuangan non-kredit. Kami sangat bangga dengan dukungan dan kepercayaan yang tak henti dari para investor terhadap visi dan strategi pertumbuhan jangka panjang kami,” pungkasnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version