Menu
in ,

Perusahaan Asal Korsel Investasi Rp 5 Triliun di KIT Batang

Perusahaan Investor Asal Korsel Investasi Rp 5 Triliun di Kawasan Industri Terpadu Batang

FOTO : IST

Pajak.com, Batang – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mampu menarik beberapa investor untuk menanamkan modalnya di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah. Mereka adalah KCC Glass Corporation (Korea Selatan/Korsel), LG Chem Ltd (Korsel), dan Wavin B.V (Belanda).

Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang merupakan kawasan percontohan kerja sama pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menghadirkan lokasi investasi berdaya saing tinggi. Kawasan yang diresmikan pada 30 Juni 2020 ini dialokasikan 60 persen untuk industri; 40 persen sebagai fasilitas umum dan kawasan hijau.

Pembangunan infrastruktur dasar di KIT Batang diperkirakan selesai sesuai dengan rencana yaitu, pada bulan Mei 2021. Selanjutnya, Grand Batang City akan siap menerima penyewa yang akan masuk berinvestasi.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, pembangunan KIT Batang bertujuan untuk memberikan lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja Indonesia. Oleh karena itu, dalam berbagai kesempatan, BKPM selalu mempromosikan KIT Batang kepada para investor karena memiliki ragam keunggulan, di antaranya fasilitas infrastruktur, konektivitas yang tinggi, dan harga tanah yang sangat kompetitif.

“Saya selalu sampaikan kepada para calon investor untuk membangun usahanya di KIT Batang. Kawasan ini disiapkan oleh pemerintah dengan serius, termasuk segala fasilitas infrastrukturnya. Investor tinggal datang bawa modal dan teknologi. BKPM yang akan urus izin-izinnya nanti,” jelas Bahlil dalam kunjungannya ke KIT Batang.

Sebagaimana disampaikan Presiden Jokowi, bulan depan KCC Glass Corporation yang akan melakukan groundbreaking (peletakan batu petama) di KIT Batang. Produsen kaca se-Asia Tenggara ini nantinya akan menempati lahan seluas 49 hektar dengan nilai investasi sebesar Rp 5 triliun serta perkiraan penyerapan tenaga kerja 1.300 orang. KCC akan memproduksi kaca untuk arsitektur dan otomotif. Sebesar 80 persen hasil produksinya akan diekspor ke berbagai negara.

“Alhamdulillah bulan depan sudah ada satu perusahaan yang akan groundbreaking di sini (KIT Batang). Tadi saya laporkan kepada bapak presiden dan beliau akan terus pantau itu. Selanjutnya kami berharap setelah tahap I pembangunan selesai, akan semakin banyak investor yang hadir di sini. Sahabat saya, bupati batang juga komitmen akan bantu,” katanya.

Sementara menurut Bahlil, LG Chem Ltd dan Wavin B.V masih pada tahap proses. Ia berharap di tahun 2021, keduanya dapat melakukan groundbreaking. 

Di kesempatan yang sama, Bupati Batang Wihaji mengatakan, potensi penyerapan tenaga kerja dari pembangunan KIT Batang fase pertama ini mencapai 4.300 orang. Angka ini belum termasuk turunannya, seperti petugas keamanan, kebersihan, dan lain-lain.

Wihaji menambahkan, pemerintah daerah akan memiliki kavling seluas 25 hektar yang akan digunakan sebagai pusat kegiatan kabupaten (PKK) untuk UMKM, yang akan menjadi supply chain untuk kebutuhan industri besar.

“Ini semangatnya cipta lapangan kerja. Jadi dengan munculnya berbagai industri, nanti akan menciptakan lapangan kerja baru untuk warga Batang maupun warga di sekitar Batang. Saya kira manfaatnya untuk warga negara Indonesia seluruhnya dan saling menguntungkan,” kataWihaji.

Peninjauan KIT Batang dilakukan pula bersama Presiden Jokowi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR); Gubernur Jawa Tengah; serta jajaran direksi PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan PT Pembangunan Perumahan (PP).

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version