Menu
in ,

Luhut Ajak Huawei Perkuat Transformasi Digital dan EBT

Pajak.com, Tiongkok – Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berkunjung ke Kantor Huawei Technologies Co., Ltd (Huawei), di Tiongkok, pada (8/12). Dalam kunjungan itu, Luhut mengajak Huawei untuk perkuat pengembangan transformasi digital di Indonesia, seperti fifth generation (5G) dan kecerdasan buatan/artificial intelligence (AI). Indonesia juga mengundang Huawei perusahaan asal Tiongkok ini selain perkuat transformasi digital juga untuk ikut mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT) di tanah air.

“Indonesia saat ini tengah menyiapkan beberapa proyek strategis yang menyertakan pengembangan energi terbarukan dan pendayagunaan teknologi cerdas. Seiring bergeraknya Indonesia ke arah pembangunan berkelanjutan dan smart future, kami ingin mengundang Huawei sebagai pakar yang sangat menguasai di bidangnya, berpartisipasi dalam sektor-sektor tersebut,” kata Luhut dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, pada (9/12).

Luhut memaparkan bahwa pemerintah Indonesia menargetkan untuk mencapai pengurangan karbon pada tahun 2060 atau satu dekade lebih cepat dibandingkan estimasi sebelumnya.

“Presiden Joko Widodo juga telah menetapkan digitalisasi sebagai prioritas utama pembangunan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi digital dan mempercepat perkembangan sektor industri berteknologi tinggi,” tambah Luhut.

Ia pun mengapresiasi Huawei karena telah membangun infrastruktur dan ekosistem digital di Indonesia selama sekitar 21 tahun.

Rotating Chairman Huawei Guo Ping menyambut baik kunjungan Indonesia sekaligus mengapresiasi inisiatif pemerintah dalam mendukung pengembangan bisnis Huawei. “Indonesia diberkati dengan berbagai potensi untuk menjadi industri berteknologi tinggi,” kata Guo Ping.

Sebagai bagian dari ekosistem digital, Huawei akan tetap berfokus pada inovasi teknologi dan berusaha semaksimal mungkin untuk mendukung Indonesia dalam membangun infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang kokoh. Huawei berkomitmen menyukseskan hal itu lewat penerapan teknologi digital mutakhir, seperti 5G, AI, cloud, dan internet of things (IoT).

“Di samping menunjang transformasi digital di Indonesia, Huawei juga akan berkontribusi untuk transformasi hijau dan pengembangan energi terbarukan melalui teknologi digital,” kata Guo Ping.

Huawei mengestimasi, dalam jangka waktu 30 hingga 40 tahun ke depan teknologi berbasis kecerdasan dan rendah karbon akan makin banyak diadopsi. Teknologi digital diperlukan untuk meningkatkan kecerdasan, sementara teknologi elektronika daya (power electronics) juga krusial untuk mengurangi jejak karbon.

“Di tatanan global, industri energi akan lebih berorientasi kepada pemanfaatan teknologi termutakhir untuk menciptakan efisiensi, jangan mengandalkan sepenuhnya kepada ketersediaan sumber daya dengan segala keterbatasannya,” kata Guo Ping.

Secara simultan, Huawei juga akan terus melakukan pengembangan talenta digital. Pada tahun 2020, Huawei telah meluncurkan program bersama Kantor Staf Presiden (KSP) untuk mengembangkan 100 ribu milenial dalam jangka waktu lima tahun ke depan.

Selain itu, Huawei telah berperan penting dalam mendukung Indonesia melawan pandemi Covid-19 melalui pembangunan infrastruktur telekomunikasi darurat untuk zona karantina, penyediaan teknologi WIFI6 untuk layanan kesehatan jarak jauh, hingga penggunaan solusi cloud dan AI demi mempercepat diagnosis pasien Covid-19.

Huawei pun memfasilitasi pembelajaran jarak jauh dengan menyediakan akun Huawei Cloud kepada 500 perguruan tinggi. Perusahaan telah mendukung usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk bertransformasi digital, khususnya di tengah pandemi.

Di samping melakukan pertemuan dengan Guo Ping, Luhut didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi juga mengunjungi kampus yang dibangun Huawei di Shenzhen dan Dongguan.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version