Menu
in ,

Kementerian Investasi Kawal Realisasi Investasi Foxconn

Pajak.com, Jakarta – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan, perusahaan mobil listrik asal Taiwan, Hon Hai Precision Industry Co. Ltd atau yang dikenal dengan nama Foxconn bakal melakukan investasi di Ibu Kota Negara (IKN).  Bahlil mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan agar Kementerian Investasi/BKPM mengawal realisasi investasi Foxconn di Indonesia.

“Harapannya bisa betul-betul terjadi dan berjalan dengan baik. Mereka juga berkeinginan masuk investasi di IKN. Jadi tidak benar kalau ada orang mengatakan IKN tidak ada investasi. Banyak yang masuk,” kata Bahlil melalui keterangan pers usai mendampingi Chairman Foxconn Young Liu bertemu dengan Presiden Joko Widodo dikutip Senin (27/6/2022).

Adapun pertemuan antara Presiden Jokowi dan  Chairman Foxconn membahas tindak lanjut Nota Kesepahaman yang telah disepakati sebelumnya terkait dengan rencana investasi Foxconn, Gogoro, PT Industri Baterai Indonesia (IBC), dan PT Indika Energy Tbk di Indonesia. Nilai rencana investasi tersebut sebesar 8 miliar dollar AS dan perkiraan penyerapan tenaga kerja lebih dari 10.000 orang.

Bahlil mengungkapkan, Presiden Jokowi sangat mengapresiasi rencana investasi Foxconn yang akan berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta nasional dengan melibatkan pengusaha lokal dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Presiden berharap ini segera terealisasi dan satu konsep yang paling disenangi presiden ini adalah kolaborasi BUMN, PMA dan swasta nasional yang melibatkan pengusaha lokal dan UMKM,” katanya.

Menurut Bahlil, Kementerian Investasi/BKPM juga mendorong agar rencana investasi Foxconn ini berlokasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah dengan berbagai insentif yang ditawarkan oleh Pemerintah Indonesia.

KIT Batang menjadi salah satu lokasi yang menjadi bagian dari pembangunan ekosistem industri baterai dan kendaraan listrik di Indonesia, di mana saat ini telah masuk investasi dari Hyundai dan LG asal Korea Selatan.

Sementara itu, Chairman Foxconn Young Liu menyampaikan apresiasi atas dukungan Presiden Joko Widodo dan Menteri Investasi/Kepala BKPM yang akan sepenuhnya memfasilitasi investasi Foxconn. Foxconn menawarkan model bisnis baru yaitu BOL (Build, Operate, Localize) untuk investasinya di Indonesia. Adanya model bisnis baru BOL ini akan memungkinkan Foxconn dan perusahaan Taiwan lainnya untuk dapat bermitra lebih baik lagi dengan perusahaan Indonesia dalam membangun industri di Indonesia.

Adapun rencana investasi Foxconn, Gogoro, IBC, dan Indika meliputi industri kendaraan listrik, yakni kendaraan listrik roda empat, roda dua dan bus listrik; industri baterai kendaraan listrik; dan industri pendukung, seperti energy storage system, stasiun penukaran baterai, industri daur ulang baterai, Research & Development (R&D) dan pelatihan.

Melihat rencana investasi tersebut, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bima Yudhistira menilai, ada dua faktor yang mendukung terealisasinya rencana investasi itu. Pertama, rencana investasi senilai 8 miliar dollar AS atau sekitar Rp114 triliun itu berbarengan dengan kehadiran kawasan mega industri di Batang, Jawa Tengah. Kedua, perusahaan Foxconn juga diperkirakan sedang mengincar sumber bahan baku bauksit dan nikel dari Indonesia untuk bahan pengolahan baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version