Menu
in ,

IHSG Diprediksi Mendekati 6.200, Ini Saham Pilihan di Juli

Pajak.com, Jakarta – PT Mirae Asset Sekuritas optimistis kinerja keuangan emiten di kuartal II-2021 dapat membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) bertahan di atas 6.000 atau menguat hingga mendekati level 6.200. Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina menyebutkan, sektor yang dapat dijadikan pilihan bagi investor pada Juli, meliputi sektor konsumen primer, kesehatan, dan infrastruktur.

Pertama, Martha menyebutkan, untuk sektor konsumen primer ada pilihan emiten, seperti PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA) dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN).

Kedua, untuk saham pilihan di sektor kesehatan, yakni operator rumah sakit serta laboratorium, seperti PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), dan PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA).

Ketiga, di sektor infrastruktur, investor dapat memilih PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT Indosat Tbk (ISAT).

“Ada juga beberapa saham yang layak dicermati karena dinilai bisnis perusahaannya akan terus membaik dan meningkat pada semester dua tahun ini, yakni PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF),” kata Marta, dalam konferensi pers bertajuk IHSG Menghadapi Gelombang Kedua Covid-19?, pada Kamis (8/7).

Martha menjelaskan, penguatan IHSG diprediksi mampu terealisasi pada periode Juli, meskipun terjadi kenaikan angka kasus Covid-19 di dalam negeri maupun global.

“Prediksi penguatan IHSG tersebut juga didasari analisis secara teknikal dengan acuan support 5.985 sampai 5.884 dan resistance 6.115 hingga 6.134. Penguatan IHSG didukung rilis laporan keuangan perusahaan kuartal II ini yang diperkirakan akan tetap bertumbuh, mengingat low base effect yang terjadi pada kuartal II tahun lalu,” jelasnya.

Mirae Asset Sekuritas memandang, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat justru membawa keyakinan investor karena diharapkan mampu mengantisipasi kenaikan angka kasus Covid-19.

“Yang jelas, optimisme kenaikan IHSG juga didukung oleh fakta, penguatan indeks di bulan Juni dengan kenaikan 0,6 persen secara bulanan di tengah melonjaknya kasus Covid-19.
Kinerja indeks saham utama ditopang positifnya data ekonomi, seperti PMI (purchasing managers index) manufaktur yang menunjukkan ekspansi, meningkatnya angka penjualan eceran, dan membaiknya indeks kepercayaan konsumen (IKK),” jelas Martha.

Kendati demikian, menurut Martha, pelaku pasar perlu mencermati sisi negatif saat masuk semester II-2021. Sebab pertumbuhan ekonomi diproyeksi akan melambat karena efek dari PPKM darurat Jawa dan Bali.

“PPKM darurat tentunya akan berdampak kepada permintaan akan barang dan jasa. Karena itu, diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini akan berada di level 4,15 persen, di bawah target pemerintah 4,5 persen hingga 5,3 persen,” tambahnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version