Menu
in ,

Presiden Jokowi Ajak KADIN Dukung Presidensi G20

Pajak.com, Bali – Presiden Joko Widodo membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2021 Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, di Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali, pada (3/12). Jokowi mengajak KADIN Indonesia untuk mendukung Presidensi G20 yang telah dimulai sejak 1 Desember 2021—Oktober 2022 dan mendetailkan kebijakan transformasi ekonomi yang telah dibuat pemerintah agar dapat diimplementasikan dengan baik.

“Pada kesempatan yang baik ini saya hanya titip pada KADIN untuk mendukung Presidensi G20, mulai hari kemarin kita sudah memegang sebuah kepercayaan dan kehormatan menjadi Presidensi G20, keketuaan G20. Dan akan ada 150 pertemuan dengan semua negara. Fokus kita adalah nanti satu, urusan arsitektur kesehatan global. Kedua, mengenai transisi energi menuju energi yang hijau dan berkelanjutan. Ketiga, mengenai digitalisasi redigitalisasi transisi energi dan ekonomi hijau,” kata Jokowi.

Menurutnya, saat ini bandul ekonomi dunia mulai bergerak ke arah ekonomi hijau. Indonesia harus segera menyiapkan diri menuju produk-produk yang dihasilkan, yaitu berbasis energi baru dan terbarukan (EBT).

“Kalau misalnya nanti suatu titik, entah dua tahun lagi, entah tiga tahun lagi, atau lima tahun lagi. Eropa misalnya, hanya menerima produk-produk hijau yang dihasilkan dari renewable energy dan kita belum siap, bagaimana kita mau mengekspor barang-barang kita? Begitu mereka mulai, negara lain pasti juga akan memulai,” kata Jokowi.

Bicara potensi dan peluang, dalam transisi energi Indonesia memiliki kekuatan berupa sumber daya alam yang melimpah yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi hijau. Misalnya, potensi hidro dari 4.400 sungai yang dimiliki Indonesia. Jokowi menyebutkan, Sungai Mamberamo di Papua memiliki potensi penghasil listrik 24 ribu megawatt dan Sungai Kayan di Kalimantan Utara yang bisa menghasilkan antara 11 sampai 13 ribu megawatt.

“Baru dua sungai kita memiliki. Sekali lagi, kita punya 4.400 sungai. Geotermal belum diapa-apakan. Kekuatan kita 29 ribu yang baru, sekarang ini baru terpakai kira-kira 2 ribuan, 10 persen belum ada. Inilah saya kira kesempatan-kesempatan yang kita miliki sehingga dalam rangka kompetisi bersaing dengan negara-negara lain kita memiliki kekuatan-kekuatan itu yang lama tidak kita sadari,” kata Jokowi.

Oleh karena itu, ia meminta KADIN Indonesia untuk mendetailkan lagi hal yang berkaitan dengan transformasi ekonomi hijau, reformasi ekonomi, reformasi struktural, serta pendampingan usaha mikro kecil menengah (UMKM). Jokowi ingin agar kebutuhan dan keinginan pelaku ekonomi di lapangan dapat sejalan dengan kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah.

“Tadi saya sampaikan juga mendetailkan lagi transformasi ekonomi kita menuju green economy, green energy, green tourism, blue economy. Detailnya seperti apa menurut para pelaku. Yang dibutuhkan apa menurut pelaku, dan keinginan-keinginannya seperti apa sehingga akan ketemu nanti,” kata Jokowi.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, KADIN Indonesia memiliki peran besar dalam perekonomian nasional. Untuk itu, KADIN Indonesia diharapkan dapat terus melanjutkan dan memperkuat perannya, termasuk dalam menyukseskan Presidensi G20 Indonesia.

“KADIN sebagai organisasi tuan rumah business diharapkan dapat mendukung kerja sama lintas batas dan mengupayakan langkah inovatif. Kita berharap kegiatan ini bisa mendorong transformasi ekonomi, dan KADIN Indonesia jadi pelopor agar target peningkatan investasi dan pertumbuhan ekonomi bisa tercapai,” kata Airlangga.

Sementara itu, Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid mengapresiasi kehadiran Presiden Jokowi beserta jajaran menterinya dalam Rapimnas. Ia juga mengapresiasi kerja keras pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 dan menyatakan siap mendukung langkah pemerintah dalam memajukan ekonomi nasional.

“Investasi dan ekspor kita mencatatkan angka yang luar biasa dan juga penguatan ekonomi domestik. Kami siap mendukung langkah pemerintah memajukan ekonomi daerah dan nasional, terutama soal revisi Undang-Undang Cipta Kerja, kunci menumbuhkan investasi, membuka lapangan pekerjaan, dan menghilangkan kemiskinan,” kata Arsjad.

Dalam Rapimnas turut dihadiri juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Trenggono, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Gubernur Bali Wayan Koster, dan lainnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version