Menu
in ,

Peran Aktif Perempuan Dukung Pertumbuhan Ekonomi

Peran Aktif Perempuan Dukung Pertumbuhan Ekonomi

FOTO: IST

Pajak.com, Yogyakarta – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengajak perempuan aktif mendukung pertumbuhan ekonomi. Ia menegaskan, perempuan mempunyai peran dan potensi sangat besar dalam mendukung dan mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa, sehingga kesempatan dan potensi tersebut harus diperluas dan didukung oleh semua pihak melalui kerja sama di tingkat global yaitu G20. Hal ini disampaikan Menteri PPPA dalam cara Kick-Off Ceremonial G20 Empower dan Women20 (W20) di Yogyakarta Kamis (23/12/21).

Bintang menyampaikan, keterlibatan peran perempuan dan kelompok marjinal menjadi perhatian utama dalam kepemimpinan Indonesia dalam G20. Ia percaya, melalui kerja sama global ini, tantangan yang dihadapi perempuan terutama dalam menghadapi dampak di masa pemulihan pasca Covid-19 dapat terfasilitasi melalui kolaborasi antara banyak pihak, yakni pemerintah, pemerintah daerah, sektor swasta, lembaga internasional, CSO akademisi, dan stakeholders lainnya.

Seperti diketahui, pandemi Covid-19 memberikan dampak cukup signifikan terhadap perempuan. Berdasarkan laporan UN Women, perempuan yang sebagian besar memiliki pendapatan yang bergantung pada bisnis keluarga, mengalami penurunan pemasukan secara signifikan hingga 82 persen. Selain itu, selama pandemi perempuan juga mengalami beban lebih berat dalam isu domestik dan pengasuhan tidak berbayar (unpaid care). Meningkatnya permasalahan domestik dan beban pekerjaan ini dialami baik perempuan maupun laki-laki, yaitu 69 persen perempuan dan 61 persen laki-laki terjerat pada pekerjaan domestik tanpa upah.

Menindaklanjuti persoalan tersebut, melalui forum G20 yang sejalan dengan tema Presidensi Indonesia “Recover Stronger Recover Together”, Bintang berharap agenda terkait penguatan peran perempuan terutama selama proses pemulihan Covid-19 dapat didiskusikan lebih mendalam, sehingga turut memberikan kontribusi bagi pengembangan strategi dan kebijakan global, yang sejalan dengan “Brisbane Goals” maupun kebijakan nasional.

Pada G20 terdapat dua kelompok khusus yang mendiskusikan penguatan posisi dan isu kesetaraan bagi perempuan, yakni G20 Empower yang terdiri dari aliansi pemerintah dan swasta, serta Women20 yang merupakan engagement group. Indonesia telah menentukan agenda atau tema kerja yang akan dibahas dalam masing-masing kelompok tersebut.

Adapun tiga tema penting yang diangkat dalam G20 Empower, yakni akuntabilitas terhadap Key Performance Indicators (KPI) dari perusahaan untuk mendorong kepemimpinan dan penguatan posisi perusahaan di dunia kerja; upaya pihak swasta dan pemerintah untuk terus mendorong dan mendukung peran perempuan dalam pelaku UMKM atau SME (Small Medium Enterprises) sebagai penggerak ekonomi; dan membangun kesiapan perempuan di masa depan dalam ekonomi digital.

Di sisi lain, W20 Indonesia akan mengangkat empat agenda. Pertama, mendorong kesetaraan, keamanan, dan kesejahteraan dengan menghapus diskriminasi yang menghambat partisipasi perempuan dalam perekonomian. Kedua, mencapai inklusi ekonomi dengan mendukung UMKM yang dimiliki dan dikelola oleh perempuan. Ketiga, mengatasi kerentanan untuk meningkatkan ketahanan, dengan fokus pada perempuan penyandang disabilitas dan perempuan pedesaan. Keempat, tanggapan kesehatan yang setara gender.

Bintang menyampaikan banyaknya tantangan yang cukup kompleks akan dihadapi perempuan di masa mendatang. Dengan terus berkembangnya teknologi 4.0, maka sangat penting memberi kesempatan yang setara bagi perempuan dalam dunia usaha dan dunia kerja.

“Hal ini perlu diperhatikan dan dicarikan solusi, demi perbaikan kualitas dan kapasitas perempuan ke depan,” kata Bintang.

Bintang berharap melalui forum-forum G20 yang membahas upaya peningkatan partisipasi dan peran perempuan dalam masyarakat global dan lokal ini, isu pemberdayaan perempuan dapat terus diperbaiki, guna meningkatkan dan memperkuat posisi tawar perempuan dalam masyarakat. Kementerian PPPA juga akan melanjutkan inisasi negara Italia dan berkomitmen untuk melaksanakan Ministerial Meeting on Women’s Empowerment pada Presidensi Indonesia 2022 di Bali.

“Saya percaya, Presidensi Indonesia dalam G20 ini dapat terus mendorong terciptanya aksi-aksi nyata melalui pengembangan rekomendasi, kebijakan, maupun sharing pengalaman baik dengan kolaborasi dan menggalang kekuatan bersama untuk terus mendukung kesetaraan dan mendorong posisi strategis perempuan,” tutur Bintang.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version