Menu
in ,

Men ESDM Saksikan Alih Kelola Pembangkit Blok Rokan

Menteri ESDM Saksikan Alih Kelola Pembangkit Blok Rokan

FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyaksikan penandatanganan perjanjian jual beli saham atau share sale and purchase agreement (SPA) PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN) selaku operator pembangkit listrik dan uap untuk blok Rokan, Riau, antara PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan Chevron Standard Limited (CSL).

CSL sendiri merupakan pemegang saham mayoritas MCTN yang merupakan operator pembangkit listrik dan uap untuk blok Rokan. Apalagi blok ini telah menjadi salah satu blok migas strategis yang kini dikelola oleh Pertamina Hulu Rokan dengan kebutuhan listrik sebesar 400 Mega Watt (MW) dan uap sebesar 335.000 ribu barel steam per hari.

Melalui penandatanganan SPA, yang dilakukan oleh Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril dan Regional Director CSL Jennifer Ferrat secara daring, PLN akan mengambil alih pengelolaan pembangkit listrik tenaga uap MCTN tersebut.

“Melalui akuisisi ini, PLN harus memastikan jaminan pasokan listrik bagi blok Rokan, sehingga Pertamina mampu menjaga keberlanjutan produksi 25 persen minyak nasional. Oleh karena itu, pembangkit listrik harus andal dengan biaya yang lebih efisien, sehingga dapat memberikan manfaat yang jauh lebih baik bagi bangsa dan negara,” ungkap Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam keterangan tertulis di Jakarta.

Arifin menambahkan, sistem kelistrikan yang dikelola PLN diharapkan mampu memberikan jaminan pasokan listrik dan uap, sehingga dapat membantu Pertamina Hulu Rokan menjaga keberlangsungan produksi migas.

“Sinergi PLN dan Pertamina akan menjadikan kinerja yang lebih ekonomis dan efisien dalam mendukung pengembangan sumber-sumber minyak dengan skala keekonomian yang lebih baik,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menjelaskan bahwa akuisisi saham MCTN merupakan pembuktian atas komitmen PLN dalam menjaga kesinambungan suplai listrik blok Rokan baik di saat masa peralihan ataupun jangka panjang.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada CSL atas kerja sama yang baik dan untuk kelistrikan yang baik di WK Rokan selama dikelola oleh Chevron Pacific Indonesia,” jelas Zulkifli.

Seperti diketahui, pengelolaan blok Rokan mulai 9 Agustus 2021 akan beralih dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Selama ini, pasokan listrik dan uap blok Rokan berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) North Duri Cogen berkapasitas 300 Megawatt (MW) yang sebelumnya dimiliki oleh MCTN, anak usaha dari CSL.

Aksi akuisisi saham MCTN merupakan tindaklanjut dari kesepakatan kerja sama antara PLN dan Pertamina Hulu Rokan yang dituangkan dalam Nota Kesepahaman Kerja Sama Penyediaan Tenaga Listrik dan Uap Wilayah Rokan pada 30 Desember 2020 serta perjanjian jual beli tenaga listrik dan uap pada 29 Januari 2021.

Ke depan, Zulkifli mengatakan bahwa pembangkit listrik ini akan digunakan selama tiga tahun untuk melayani kebutuhan listrik di blok Rokan. Baik selama masa transisi bersama dengan PLTG Migas dan Central Duri sampai akhirnya akan disuplai dari interkoneksi sistem Sumatera.

“Untuk jangka panjang, penyediaan listrik 400 MW di blok Rokan yang handal dan kompetitif akan dipasok dari sistem Sumatera dan uap 335 MBSPD dengan menggunakan new steam generator. Dalam waktu 3 tahun interkoneksi sistem dan new steam generator akan beroperasi secara penuh,” ujarnya.

Sementara itu, Regional Director Chevron Standard Limited Jennifer Ferratt mengutarakan, dengan tuntasnya proses ini maka diharapkan transisi di MCTN dapat berjalan lancar dan selaras dengan transisi blok Rokan ke Pertamina Hulu Rokan.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version