Menu
in ,

Lima Dukungan BNI Dorong UMKM “Go Global”

Pajak.com, Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memastikan penyediaan solusi layanan perbankan lebih lengkap guna menstimulasi usaha mikro kecil menengah (UMKM) naik kelas dan mendorong usaha mikro kecil menengah (UMKM) go global. Setidaknya, ada lima program dukungan untuk mencapai target itu.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menuturkan, pandemi COVID-19 telah memukul banyak segmen ekonomi, khususnya UMKM. Namun, segmen UMKM justru menunjukkan pemulihan kinerja yang lebih cepat dan mampu menjadi motor pemulihan bagi ekonomi nasional. Apalagi, UMKM memiliki kontribusi ekonomi yang besar, yakni lebih dari 60 persen dan penyerapan tenaga kerja hingga 97 persen.

“Tahun ini BNI menyiapkan berbagai solusi perbankan disertai dengan program pembinaan dan pendampingan yang diharap dapat membantu pelaku UMKM naik kelas sekaligus mampu menembus pasar ekspor. Kami melihat UMKM ini sebagai sebuah peluang pemulihan ekonomi. Terlebih sebagai agen pembangunan pemerintah kami juga didorong untuk meningkatkan rasio kredit UMKM hingga 30 persen,” kata Royke dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, (6/2).

Adapun program dukungan kepada UMKM, yakni pertama, BNI fokus membangun ekosistem yang produktif dalam mengembangkan segmen UMKM. Debitur UMKM akan digabungkan dengan satu ekosistem yang berhubungan dengan pelaku usaha sejenis, sehingga dapat saling mendukung pertumbuhan kinerja masing-masing.

“Ekosistem ini pula dihubungkan dengan berbagai platform digital yang disiapkan BNI, sehingga diharapkan dapat membuat interlink antarekosistem UMKM dan mampu menjawab permintaan-permintaan besar,” jelas Royke.

Kedua, dari sisi permintaan, BNI mendukung program Pasar Digital (PaDi) UMKM. BNI aktif memperbesar pengadaan barang dan jasa dari para pelaku UMKM. Hal ini menjadi pasar yang cukup potensial bagi para pelaku UMKM untuk membangun usaha lebih berkelanjutan.

Ketiga, dengan mandat sebagai bank global Indonesia dari Kementerian BUMN, perseroan juga fokus pada pengembangan potensi pasar di luar negeri dengan BNI Xpora. Program ini ditujukan untuk mengoptimalkan pekerja migran sekaligus diaspora Indonesia yang jumlahnya mencapai 8 juta. Singkatnya, melalui program ini BNI mendukung pekerja migran serta diaspora untuk menjadi agen pembangunan bagi pelaku UMKM dalam negeri.

“BNI aktif mendorong pelaku UMKM dalam negeri untuk membangun kapabilitas serta kapasitas usahanya dalam menjawab permintaan luar negeri dengan 7 Xpora hub yang tersebar di Sumatra, Jawa, Bali, dan Sulawesi,” ungkap Royke.

Keempat, pada tahun ini BNI mengakuisisi Bank Mayora untuk diubah menjadi bank digital. Entitas ini akan didorong untuk dapat lebih berani menjawab permintaan kredit suku bunga rendah dengan memanfaatkan berbagai inovasi teknologi terbaru.

“Bank digital ini kami buat di luar sistem yang BNI punya saat ini dengan harapan dapat memiliki sebuah ekosistem yang lebih kondusif bagi UMKM untuk naik kelas,” kata Royke.

Kelima, BNI memiliki program Smart City, Smart Farming, dan Smart Fishing. Ketiga program ini merupakan pengejawantahan upaya BNI untuk mendorong pelaku UMKM lebih adaptif dengan perkembangan dan layanan digital perbankan.

“Kami berharap dengan program ini transaksi jual beli pelaku UMKM dapat lebih banyak dan pangsa pasarnya pun menjadi lebih besar,” tambah Royke.

 

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version