Menu
in ,

KKP Dorong Peningkatan Ekspor Perikanan Indonesia

Pajak.com, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebut negara-negara Timur Tengah sebagai pasar potensial yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ekspor produk perikanan Indonesia.

Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Rina mengungkapkan, sistem jaminan kesehatan ikan yang sesuai dengan standar internasional mengacu pada Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE), FAO (Codex) dan ketentuan khusus negara mitra dagang, termasuk Timur Tengah.

“Timur Tengah ini peluang pasar yang perlu kita optimalkan,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (31/07)

Ia menambahkan, merujuk data International Trade Center (2020), selama periode 2017 – 2019, permintaan rata-rata produk perikanan dari negara-negara Timur Tengah tumbuh sebesar 4,3 persen per tahun. Selain itu, nilai impor komoditas perikanan Timur Tengah dalam periode yang sama rata-rata sekitar 2,64 persen dari total nilai impor komoditas perikanan dunia. Pada tahun 2017 nilai impor komoditas perikanan Timur Tengah mencapai 3,05 miliar dollar AS dan tahun 2019 meningkat menjadi 3,32 miliar dollar AS atau sekitar 2,67 persen dari total nilai impor komoditas perikanan dunia.

Sebelumnya, dalam seminar daring bertajuk “Harmonisasi Sistem Jaminan Kesehatan Ikan dalam Rangka Pemenuhan Persyaratan Ekspor Ke Timur Tengah” yang digelar pada Rabu (28/07), Rina memaparkan bahwa Indonesia memang melakukan ekspor ikan tuna dalam kemasan kaleng ke sejumlah negara di Timur Tengah. Hanya saja, ekspor Indonesia ke Timur Tengah masih kalah jauh jika dibandingkan Thailand yang menguasai 71 persen pasar impor Timur Tengah untuk produk TTC (tuna, tongkol, cakalang).

Ia menyebutkan, potensi pasar ikan Timur Tengah yang dapat digarap, diantaranya adalah ikan patin dan ikan tawar lainnya. “Selama ini yang menguasai pasar Timur Tengah untuk ikan patin adalah Vietnam,” jelasnya.

Selain komoditas konsumsi, Rina memastikan adanya peluang ekspor ikan hias yang menjadi hobi paling populer di dunia. Menurutnya, Indonesia memiliki potensi produksi dan keanekaragaman jenis (species diversity) ikan hias tertinggi di dunia. Tidak hanya itu saja, pemerintah juga siap menggenjot ekspor ke Timur Tengah sekaligus berkompetisi dengan komoditas perikanan dari negara lain.

Oleh karena itu, Rina mengajak para pelaku usaha untuk terus meningkatkan ekspor hasil perikanan berlabel halal dan memiliki nilai kualitas berupa sistem jaminan kesehatan ikan.

“Dinamisnya pasar di Timur Tengah memungkinkan terjadinya persaingan dagang yang cukup ketat, ditambah dengan adanya hambatan teknis dan nonteknis di negara mitra dagang,” ujarnya.

Rina berharap, melalui forum ini, Timur Tengah bisa menjadi target pasar yang perlu dipertimbangkan oleh para pelaku usaha perikanan Indonesia, khususnya untuk akses pasar potensial seperti Oman, Turki, Arab Saudi, Mesir, dan Iran.

“Forum ini menjadi ajang pertukaran informasi tentang sistem jaminan kesehatan ikan dalam rangka pemenuhan persyaratan ekspor komoditas perikanan ke Timur Tengah,” pungkasnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version