Menu
in ,

Kerja Sama Pengembangan SDM Industri Otomotif

Pajak.com, Jakarta – Merujuk peta jalan Making Indonesia 4.0, industri otomotif merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan untuk menjadikan Indonesia sebagai bagian dari 10 negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2020. Untuk mencapai sasaran tersebut, diperlukan ketersediaan SDM terampil dan andal dalam penggunaan teknologi terkini sesuai perkembangan era industri 4.0. Karenanya, Indonesia dan Jepang berkomitmen meningkatkan kerja sama pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) industri otomotif. Upaya ini untuk memacu daya saing dan inovasi industri otomotif di tanah air agar semakin kompetitif di kancah global.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita terus mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Jepang dalam rangka pengembangan kompetensi SDM sektor industri otomotif.

“Indonesia memiliki potensi besar, dengan ditopang sebanyak 21 industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih, dengan nilai investasi sebesar Rp 71,35 triliun untuk kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun. Serapan tenaga kerja langsung sebesar 38 ribu orang, serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut,” kata Agus dalam keterangan tertulis Rabu (28/7/21).

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BSDMI) Arus Gunawan menambahkan, wujud nyata sinergi Indonesia dan Jepang dalam pengembangan SDM industri otomotif, antara lain adalah kerja sama antara BPSDMI Kemenperin dengan Lexer Reserch Inc dimulai dari penandatanganan Letter of Intent (LoI) tentang Pengembangan Pendidikan Terkait Lean Manufacturing pada Maret 2019 lalu. Kolaborasi ini dilanjutkan dengan dilaksanakan Simposium Jepang-Indonesia terkait SDM industri pada Desember 2019.

“Kegiatan ini yang menjadi kick-off program SDGs terkait pengembangan SDM industri otomotif di Indonesia yang didukung penuh oleh pemerintah Jepang melalui pendanaan JICA, yang merupakan hasil kerja sama dengan Kemenperin,” tutur Arus.

Tahun ini, realisasi kerja sama dilanjutkan dengan pemberian hibah berupa dua set alat peraga bottle cap dan seperangkat peralatan pendukung IT berbentuk server dan laptop dengan total sebanyak 50 unit.

“Alat hibah ini akan dipasang di Politeknik STMI Jakarta dan Pusat Inovasi Digital Industri (PIDI 4.0), termasuk juga dilengkapi aplikasi simulator untuk mendukung pembelajaraan Digital Engineering,” ujar Arus.

Transformasi industri 4.0 tidak hanya merombak aspek industri, bahkan juga mampu mengubah berbagai aspek dalam kehidupan manusia. Apalagi, Indonesia memiliki pasar dalam negeri yang kuat, dan memiliki banyak talenta dari jumlah sekolah, lembaga pendidikan, dan universitas yang ada, sehingga tersedia pool of talent

CEO Lexer Reserch Inc, Masahiro Nakamura mengemukakan, pihaknya akan mendukung peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan untuk dosen, instruktur, praktisi industri dan mahasiswa serta memberikan kuliah di Politeknik STMI Jakarta. Komitmen untuk terus menjalin kerja sama kembali dilakukan sejak tanggal 3 Juni 2021 melalui penandatanganan Minutes of Meeting antara BPSDMI dan JICA tentang kerja sama pengembangan SDM Industri Sektor Manufaktur di Bidang Digital Engineering 4.0. Lexer Research Inc telah melakukan pelatihan teknis lean manufacturing baik untuk praktisi industri maupun akademisi sepanjang tahun 2020.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version