Menu
in ,

Kemenperin: ILMATE Tumbuh Positif di Kuartal II

Kemenperin: ILMATE Tumbuh Positif

FOTO: IST

Kemenperin: ILMATE Tumbuh Positif di Kuartal II

Pajak.com, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan, sektor Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) tumbuh positif pada kuartal II tahun 2022. Angka pertumbuhan itu mencapai 6,65 persen. Kinerja ini melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,44 persen pada periode yang sama.

Sekretaris Direktorat Jenderal ILMATE Kementerian Perindustrian, M. Arifin mengatakan, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sektor ILMATE sejak kuartal II tahun 2021 selalu lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Capaian tersebut sekaligus menunjukkan bahwa sektor ILMATE berperan penting pada pembentukan PDB nasional.

“Dilihat dari kontribusinya, sektor ILMATE memegang peranan sebesar 3,87 persen terhadap perekonomian nasional, dan 24,17 persen terhadap industri pengolahan nonmigas,” kata Arifin dalam keterangan tertulis, Jumat (26/8/22).

Arifin menjelaskan, PDB sektor ILMATE merupakan gabungan dari sektor industri logam dasar sebesar 21,7 persen; industri barang dari logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik sebesar 36,1 persen; industri mesin dan perlengkapan Yang Tidak termasuk Dalam Lainnya (YTDL) sebesar 7,1 persen; serta industri alat angkutan sebesar 35,1 persen. Sementara itu, subsektor ILMATE dengan pertumbuhan PDB terbesar pada kuartal II-2022, yakni industri logam dasar dengan mencapai 15,79 persen yoy.

Arifin juga memaprkan, untuk meningkatkan daya saing industri logam dasar, Direktorat Jenderal ILMATE Kemenperin menjalankan program hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA) logam dengan mendorong hilirisasi bauksit, tembaga, dan timah yang akan membangun ekosistem industri dalam negeri yang terintegrasi dan mendukung pengembangan ekosistem ekonomi hijau dunia.

Pertumbuhan terbesar kedua untuk subsektor ILMATE pada kuartal II-2022, yaitu pada industri mesin dan perlengkapan sebesar 11,22 persen yoy. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan permintaan untuk komoditas alat berat akibat menggeliatnya bisnis pada sektor pertambangan dan penggalian.

Kemudian, pertumbuhan terbesar disusul oleh sektor industri alat angkutan yang mencapai 7,35 persen yoy. Kemenperin terus mendukung pertumbuhan dan ekspansi sektor industri otomotif melalui berbagai upaya, seperti Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

“Sektor industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik juga tumbuh positif dengan angka 0,26 persen yoy. Pada perdagangan Januari-Juni 2022, nilai ekspor komoditas elektronika mencapai 4,17 miliar dollar AS,” kata Arifin.

Menurut Arifin, Indonesia memiliki kekuatan sebagai pasar produk jadi elektronika dan memiliki SDA dalam pembuatan produk elektronik. Kekuatan ini perlu dioptimalkan melalui ketersediaan tenaga ahli dalam merakit produk elektronik dan peningkatan investasi industri elektronik.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version