Menu
in ,

Kemendag Targetkan 30 Juta UMKM Transformasi Digital

Kemendag Targetkan 30 Juta UMKM Lakukan Transformasi Digital

FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan sebanyak 30 juta pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sudah melakukan transformasi digital di akhir 2023 mendatang. Mendag Muhammad Luthfi mengungkapkan, dengan platform tersebut diharapkan para pelaku UMKM dapat memperluas pemasaran melalui lokapasar, memperkuat pasar di dalam negeri, serta meningkatkan daya saing produk. Disamping itu, komitmen digitalisasi UMKM ini merupakan salah satu fokus Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

“Kemendag optimis dapat mencapai target ‘onboarding’ (transformasi digitalisasi) 30 juta pelaku UMKM. Proyeksi ini berdasarkan data dari Indonesian E-Commerce Association (idEa) yang menunjukkan hingga pertengahan Agustus 2021 lebih dari 14 juta pelaku UMKM atau sebesar 22 persen dari total UMKM seluruh Indonesia telah bergabung dan menggunakan aplikasi perdagangan elektronik. Angka ini merupakan capaian yang cukup baik di tahun kedua berjalannya kampanye Gernas BBI,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (24/08).

Mendag menambahkan, terdapat dua kunci utama proses transformasi digitalisasi UMKM yaitu kolaborasi dan inovasi. Kolaborasi artinya diperlukan sinergitas antara pemerintah, swasta, asosiasi, dan perbankan untuk membangun potensi ekonomi digital. Tujuannya untuk mewujudkan UMKM nasional yang tangguh, inovatif, dan berdaya saing di pasar global.

“Berbagai program stimulus untuk mendukung UMKM pun terus digenjot. Mulai dari akses pembiayaan yang inklusif, insentif perbankan seperti subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan fasilitas kredit modal kerja. Tujuannya agar para UMKM dapat terus berjualan sehingga ikut menggerakkan roda ekonomi nasional,” tambahnya.

Sementara itu, inovasi artinya para UMKM Indonesia dituntut mampu beradaptasi dengan segala perubahan kemajuan teknologi digitalisasi dan memiliki kemampuan untuk membaca dan menganalisa tren dan perkembangan pasar dalam negeri dan global.

Selain itu, UMKM Indonesia juga harus bisa secara terus menerus mengembangkan produk dengan keunikan dan keunggulan tersendiri sehingga dapat menciptakan produk yang unik dan berbeda dari produk UMKM negara lain.

“Dengan kolaborasi, inovasi, dan keterlibatan aktif seluruh komponen masyarakat, pemerintah sangat optimis dapat mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia untuk menjadi salah satu penggerak pertumbuhan perekonomian nasional,” terangnya.

Perlu diketahui, Kemendag telah meluncurkan Gernas BBI sebagai salah satu upaya untuk memulihkan ekonomi nasional di masa pandemi COVID-19. Gernas ini bertujuan menjaga keberlangsungan usaha dan pemasaran UMKM. Hal itu dilakukan dengan melakukan transformasi pemasaran menggunakan platform transaksi digital agar produk UMKM lokal dapat dikenal luas dan mendorong konsumen Indonesia untuk membeli produk lokal, serta bangga menggunakan produk Indonesia.

“Pemerintah melakukan langkah-langkah strategis dan bersinergi dengan para pemangku kepentingan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi nasional agar tetap kondusif. Gernas BBI diharapkan memulihkan perekonomian Indonesia, membangkitkan semangat dan meningkatkan jiwa nasionalisme, serta meningkatkan rasa bangga terhadap produk buatan Indonesia,” ujar Mendag.

Mendag Luthfi menjelaskan, pada kuartal kedua tahun 2021, perekonomian Indonesia berangsur menunjukkan pemulihan yang signifikan. Tercatat, pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 sebesar 7,07 persen year on year (YoY), dan salah satu penyumbang terbesar berasal dari kinerja ekspor yang tumbuh 31,78 persen.

“Kondisi ini menggambarkan daya beli masyarakat mulai menggeliat kembali. Selain itu, kepercayaan para pelaku UMKM terhadap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah di masa pandemi COVID-19 juga semakin baik,” pungkasnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version