Menu
in ,

Jamkrindo Targetkan Volume Penjaminan Rp 246 T di 2022

Pajak.com, Jakarta – PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) menargetkan volume penjaminan sebesar Rp 246 triliun di tahun 2022. Target itu naik 13 persen dari prognosa 2021 sebesar Rp 218 triliun. Jamkrindo optimistis kinerja dapat meningkat seiring dengan berlanjutnya tren pemulihan ekonomi nasional.

Direktur Utama Jamkrindo Putrama Wahju Setyawan mengatakan, untuk mendorong pencapaian target volume penjaminan tahun 2022, Jamkrindo fokus mengakselerasi inovasi dengan pengelolaan risiko secara pruden. Salah satu perusahaan bagian dari holding Indonesia Financial Group (IFG) ini akan memperkuat portofolio produk existing maupun produk baru, serta melakukan kolaborasi berorientasi profitabilitas dengan berbagai pihak.

“Beberapa inisiatif strategis yang akan dilakukan Jamkrindo, yaitu mengembangkan inovasi produk baru yang lebih selektif dan sesuai kebutuhan pasar, serta membangun model bisnis baru untuk peningkatan pangsa pasar. Di sisi lain, perusahaan secara terus-menerus memperbaiki sistem implementasi atau penerapan ERM (enterprise risk management) pada setiap tahapan proses bisnis,” kata Putrama dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, pada (2/1).

Berbekal pencapaian kinerja positif tahun 2021, Jamkrindo optimistis kinerja tahun 2022 dapat terus meningkat, terlebih Jamkrindo telah memiliki modal yang sangat cukup untuk menjaga akselerasi pengembangan bisnis tahun depan.

“Berbagai transformasi telah kami lakukan mulai dari sisi layanan, teknologi, pengembangan talenta SDM (sumber daya manusia), operasional, dan sebagainya. Transformasi yang telah dilakukan merupakan modal awal untuk menatap tahun 2022 lebih optimistis. Kami mengedepankan pertumbuhan portfolio penjaminan yang berkualitas dengan memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi nasional. Kami yakin, 2022 akan menjadi tahun yang lebih baik karena masyarakat telah berangsur-angsur beradaptasi dengan kondisi new normal,” kata Putrama.

Jamkrindo merupakan salah satu perusahaan penjamin kredit di Indonesia yang memiliki berbagai produk, baik produk penjaminan program maupun penjaminan nonprogram.

Pada penjaminan program, Jamkrindo memiliki produk penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) dan penjaminan kredit modal kerja (KMK)—bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Sedangkan, untuk penjaminan non-program, produk penjaminannya adalah penjaminan kredit umum, penjaminan kredit mikro maupun untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), penjaminan kredit konstruksi dan pengadaan barang/jasa, penjaminan distribusi barang, surety bond, customs bond, penjaminan supply chain financing (invoice financing), dan penjaminan kredit lainnya.

Selain fokus pada kegiatan bisnis, di tahun 2022 Jamkrindo akan memperkuat program pemberdayaan masyarakat dan program bantuan sosial melalui kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). Program pemberdayaan masyarakat telah dilaksanakan, antara lain di Larantuka, Nusa Tenggara Timur; Kintamani, Bali; Garut, Jawa Barat; dan Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGp), Sukabumi, Jawa Barat.

“Program pemberdayaan akan diperkuat dan dilakukan replikasi model pemberdayaan di daerah lainnya untuk mendorong UMKM naik kelas. Salah satu kriterianya adalah UMKM itu dapat mengakses pembiayaan dari lembaga keuangan, baik bank maupun non bank, serta kriteria-kriteria lainnya,” tambah Putrama.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version