Menu
in ,

Indonesia Ajak WTFI dan ASEAN Pulihkan Pariwisata

Indonesia Ajak WTFI dan ASEAN Pulihkan Pariwisata

FOTO: IST

Pajak.comJakarta – Pemerintah Indonesia mengajak World Tourism Forum Institute (WTFI) untuk bergandengan tangan dengan negara-negara anggota ASEAN membuat program dan kegiatan yang dapat mempercepat pemulihan pariwisata. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno dalam Global Tourism Forum – Leaders Summit Asia 2021, di Jakarta, dikutip Kamis (16/9).

Ia mengatakan, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif siap berkolaborasi untuk memulihkan perekonomian pascapandemi.

“Saya ingin mengusulkan World Tourism Forum Institute (WTFI) untuk bergandengan tangan dengan negara-negara anggota ASEAN untuk membuat program dan kegiatan yang dapat mempercepat pemulihan pariwisata di wilayah kita. Indonesia siap dan berharap untuk memiliki kerja sama lebih lanjut,” ujar Sandiaga.

Dia juga mengajak negara-negara anggota ASEAN untuk saling meng-update protokol kesehatan hingga vaksinasi terkini di masing-masing negara, sehingga akan memunculkan pemahaman percepatan pembukaan destinasi wisata di tiap negara.

“Mari berbagi update tentang protokol kesehatan dan keselamatan, vaksinasi kecepatan, termasuk prosedur perjalanan sehingga kita dapat memiliki pemahaman yang sama atau pengakuan tentang apa yang sebenarnya terjadi. Dan, mari kita bersikap objektif dengan langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kondisi kesehatan dan keselamatan negara tuan rumah,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga menjelaskan strategi pemulihan pariwisata Indonesia. Di antaranya, percepatan pembangunan infrastruktur di 5 Destinasi Super Prioritas yaitu Borobudur, Danau Toba, Labuan Bajo, Likupang, dan Mandalika.

Kemudian, penerapan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability) sebagai protokol untuk mengembalikan kepercayaan dan keyakinan wisatawan.

“Selain itu menerapkan dan mengatur pengaktifan kembali Kalender Acara di seluruh Indonesia dengan protokol kesehatan, serta merangkul pelaku ekonomi kreatif,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Sandiaga menjelaskan Indonesia akan membuka kembali destinasi wisata untuk wisatawan mancanegara secara bertahap. Pembukaan pariwisata Indonesia akan bergantung beberapa prasyarat, yakni pandemi COVID-19 yang dapat dikendalikan, artinya destinasi harus berada dalam risiko penularan yang rendah dan fasilitas kesehatan yang memadai tersedia.

Selain itu, persiapan pembukaan pariwisata Indonesia juga mengharuskan percepatan vaksinasi, memastikan kesiapan pelaku usaha dan seluruh masyarakat dalam menjaga penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin secara end to end.

“Kesiapan industri pariwisata juga harus dipastikan telah menerapkan protokol CHSE yang dilengkapi dengan Peduli Lindungi. Terkait pembukaan kembali destinasi, ini akan dilakukan secara bertahap dan menyeluruh setelah evaluasi untuk menentukan keseimbangan yang aman antara ‘gas dan rem’,” ujarnya.

Sandiaga bilang, bagi wisatawan mancanegara yang akan berwisata ke Indonesia nantinya harus yang berasal dari negara-negara yang menjalin skema Travel Corridor Arrangement (TCA) dengan Indonesia. Wisatawan harus memenuhi persyaratan pelaku perjalanan internasional seperti menunjukkan sertifikat vaksin COVID-19 dosis lengkap, melakukan karantina selama 8 hari serta melakukan tes PCR sebanyak tiga kali.

“Kami sekarang mempertimbangkan pendekatan sepihak dengan mengatur prosedur perjalanan yang aman (mulai dari pra-kedatangan, kedatangan, dalam tujuan, proses keberangkatan) serta menentukan negara yang dipertimbangkan seperti risiko penularan yang rendah dan tingkat vaksinasi yang tinggi sehingga wisatawan mancanegara diperbolehkan berkunjung Indonesia,” jelasnya.

Event Global Tourism Forum – Leaders Summit Asia 2021, turut menghadirkan 49 pembicara internasional dan 22 pembicara dari Indonesia. Acara yang diselenggarakan secara hybrid ini dibuka oleh Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version