Menu
in ,

Harga Komoditas Pertambangan Naik Pengaruhi HPE

Harga Komoditas Pertambangan Naik Pengaruhi HPE

FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melaporkan, harga beberapa komoditas pertambangan hingga akhir Desember 2021 menunjukkan kenaikan dibanding November 2021, sementara itu harga beberapa komoditas lainnya menurun. Fluktuasi kenaikan harga komoditas pertambangan ini didorong variasi tren permintaan yang kemudian memengaruhi penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) pertambangan yang dikenakan Bea Keluar (BK) pada Januari 2022. Ketentuan tersebut dituangkan ke dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 71 Tahun 2021 pada 24 Desember 2021.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Indrasari Wisnu Wardhana mengatakan, dibandingkan dengan periode sebelumnya, harga komoditas konsentrat mangan, konsentrat ilmenit, dan konsentrat rutil masih terus naik karena peningkatan permintaan dunia. Sementara itu, harga komoditas konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) terus menurun akibat turunnya permintaan.

“Di sisi lain, komoditas konsentrat tembaga, konsentrat timbal, dan konsentrat seng yang sebelumnya mengalami kenaikan harga, kini mengalami penurunan harga dibandingkan periode sebelumnya. Adapun pellet konsentrat pasir besi tetap tidak mengalami perubahan,” ujar Wisnu Wardhana dalam keterangan tertulis dikutip Minggu (2/1/21).

Wisnu juga melaporkan, produk pertambangan yang mengalami kenaikan harga rata-rata pada periode Januari 2022 adalah konsentrat mangan dengan kadar Mn, naik sekitar 49 persen dengan harga rata-rata 219,80 dollar AS per WE atau naik 2  persen; konsentrat ilmenit kadar (TiO2) lebih dari 45 persen, dengan harga rata-rata 476,04 dollar AS  per WE atau naik 0,91 persen; konsentrat rutil (TiO2) lebih besar atau sama dengan 90 persen dengan harga rata-rata 1.440,30 dollar per WE atau naik  6,92 persen.

Sementara itu, produk yang mengalami penurunan harga dibandingkan HPE periode sebelumnya adalah konsentrat tembaga (Cu) lebih besar atau sama dengan 15 persen dengan harga rata-rata 3.395,91 dollar AS  per WE atau turun 2,26 persen; konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe) lebih besar atau sama dengan 62 persen dan lebih kecil atau sama dengan 1 persen dengan harga rata-rata 87,04 dollar AS per WE atau turun sebesar 3,06 persen; dan konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit dengan kadar Fe 50 persen dan Al2O3 + SiO2 lebih besar atau sama dengan 10 persen dengan harga rata-rata 44,48 dollar AS per WE atau turun 3,06 persen.

Selanjutnya, konsentrat timbal (Pb) lebih besar atau sama dengan 56 persen dengan harga rata-rata 961,90 dollar AS per WE atau turun 3,76 persen; konsentrat seng (Z) lebih besar atau sama dengan 51 persen dengan harga rata-rata 973,61 dollar AS per WE atau turun 0,61 persen; konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) dengan Fe lebih besar atau sama dengan 56 persen, harga rata-rata 51,97 dollar AS per WE atau turun 3,06 persen.

Adapun bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite)  dengan kadar Al2O3 lebih besar atau sama dengan 42 persen, harga rata-rata 35,78  dollar AS per WE atau turun 2,22 persen.  Sementara pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) dengan kadar Fe lebih besar atau sama dengan 54 persen, harga rata-rata 117,98 dollar AS per WE tidak mengalami perubahan.

Menurut Wisnu, penetapan HPE periode Januari 2022, seperti halnya HPE sebelumnya, dilakukan berdasarkan masukan tertulis dan hasil rapat koordinasi dengan berbagai instansi terkait.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version