Menu
in ,

Google Kembali Buka Program Startup Academy Indonesia

Google Kembali Buka Program Startup Academy Indonesia

FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta Google melalui Google for Startups kembali membuka program Startup Academy Indonesia—sebuah program bootcamp online untuk startup lokal berbasis teknologi Indonesia memiliki potensi tinggi. Program ini intensif diselenggarakan selama lima hari. Pembukaan pendaftaran di mulai 7 Februari 2022, sementara penutupan pendaftaran di 27 Februari 2022, pengumuman peserta di 21 Maret 2022, dan pelaksanaan bootcamp diselenggarakan pada 4 April hingga 8 April 2022.

Program ini dirancang untuk mempercepat pertumbuhan startup Indonesia, baik di bidang fintech, edtech, retail, logistik, pertanian, gaming, dan kesehatan dengan memberi mereka akses ke keahlian dan sumber daya terbaik Google. Selain bimbingan dan dukungan proyek teknis, pelatihan ini juga mencakup workshops, sesi pleno yang berfokus pada pengembangan produk, bisnis, dan kepemimpinan bagi para pendiri.

Google for Startups: Startup Academy Indonesia akan diselenggarakan dalam bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, dan menerima peserta dari startup yang berkantor pusat di Indonesia. Pada tahun 2022, program ini akan diselenggarakan dua kali.

Cohort pertama yang dilakukan pada bulan April 2022—merupakan early-stage startup yang dapat diikuti oleh startup dari pre-seed ke pre-series A. Bagi startup yang ingin mengikuti cohort pertama dari program ini, bisa mendaftar melalui tautan berikut: https://events.withgoogle.com/google-for-startups-startup-academy-indonesia-bhs/.

Sebelumnya, Google for Startups  telah menyelenggarakan program inkubasi yang diselenggarakan dari 26 April–10 Juni 2021. Dalam program ini ada delapan startup lokal yang mendapatkan materi secara mendalam dan workshop yang fokus pada desain produk, akuisisi pengguna, termasuk pengembangan leadership untuk founder. Adapun delapan startup yang bergabung dalam program Google saat itu adalah:

1. aido health

Perusahaan teknologi kesehatan yang menyediakan platform digital terintegrasi untuk penyedia layanan kesehatan.

2. Aruna

Platform e-commerce perikanan terintegrasi terbesar di Indonesia yang menciptakan perdagangan yang adil bagi nelayan skala kecil.

3. Crowde

Agro-ekosistem terintegrasi yang membantu usaha mikro kecil menengah (UMKM) di sektor agribisnis untuk mengembangkan bisnis dengan menghubungkan para pelaku usaha melalui data dan jaringan yang luas.

4. Duitin

Alat digital yang memfasilitasi daur ulang, di mana kontributor dapat meminta pengambilan sampah dan mendapatkan reward karena sudah mendaur ulang.

5. Pahamify

Platform pembelajaran online untuk siswa sekolah dasar dan menengah di Indonesia yang membantu siswa meningkatkan performa akademiknya.

6. Pintek

Platform teknologi keuangan yang menghubungkan pemberi pinjaman dengan konsumen dan institusi pendidikan, melalui produk pinjaman unik yang didesain untuk memberikan imbal hasil menarik dengan risiko yang telah disesuaikan.

7. PrivyID

Menyediakan tanda pengenal dan tanda tangan digital untuk proses orientasi yang lancar.

 8. TeleCTG

Internet of things (IoT) di bidang medis dan platform untuk kesehatan ibu.

“Para peserta juga mendapatkan mentoring selama 169 jam bersama 47 mentor dari Google dan industri, termasuk di antaranya adalah alumni program Accelerator. Program ini juga memfasilitasi koneksi ke 117 venture capital. Kami sangat terkesan dengan ide-ide kreatif, energi, dan passion dari beberapa founder (startup Indonesia) ini, terlebih lagi karena mereka telah berhasil mengatasi berbagai tantangan yang muncul akibat pandemi,” tutur Head of Startup Ecosystem SEA dan SAF Google Thye Yeow Bok dalam keterangan resminya.

Menurut Thye, tujuan program Google adalah untuk mempertajam kemampuan para founder dan membantu mereka mengembangkan startup ke tingkat lebih tinggi. Google senang dengan para peserta yang terus mengembangkan berbagai solusi untuk Indonesia.

“Delapan lulusan program ini akan tergabung dalam jaringan global Google for Startups. Dengan bergabungnya mereka, Google berharap dapat terus bekerja sama dengan para lulusan dan mengundang mereka untuk membimbing peserta akselerator program selanjutnya,” ungkap Thye.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version