Menu
in ,

Gojek dan TBS Bentuk Electrum, Ekosistem Motor Listrik

Gojek dan TBS Bangun Ekosistem Motor Listrik

FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) dan PT TBS Energi Utama Tbk (TBS) membentuk usaha patungan atau joint venture dengan nama Electrum. Usaha patungan Gojek dan TBS membentuk Electrum ini akan membangun ekosistem motor listrik di Indonesia dengan investasi yang disiapkan sekitar Rp 16 triliun hingga Rp 17 triliun.

Gojek adalah perusahaan teknologi asal Indonesia yang melayani angkutan melalui jasa ojek yang kini telah merger dengan Tokopedia, sehingga melahirkan GoTo. Sementara TBS merupakan perusahaan yang bergerak di sejumlah lini bisnis, seperti listrik, pertambangan, dan perkebunan.

Chief Executive Officer (CEO) Gojek Kevin Aluwi mengatakan, terbentuknya Electrum menjadi hal pertama bagi sektor kendaraan listrik di Indonesia. Electrum nantinya akan mengembangkan usaha bisnis, meliputi bidang manufaktur kendaraan listrik roda dua, teknologi pengemasan baterai, infrastruktur penukaran baterai, hingga pembiayaan untuk memiliki kendaraan listrik.

“Kami berharap upaya ini dapat mewujudkan lingkungan yang lebih baik dan berkontribusi kepada penanggulangan perubahan iklim di Indonesia. Kendaraan listrik merupakan masa depan bagi sektor transportasi dan kami memastikan hal tersebut dapat terwujud lebih cepat melalui kolaborasi ini,” kata Kevin dalam konferensi pers yang virtual, pada (18/11).

Ia mengatakan, model bisnis yang dirintis melalui kolaborasi strategis ini merupakan wujud komitmen sustainability dari GoTo, yakni zero emissions (nol emisi karbon). Gojek menargetkan dapat menjadi platform karbon netral dan mentransisi kendaraan listrik menjadi 100 persen di tahun 2030. Kevin optimistis, dalam waktu dekat masyarakat maupun mitra driver Gojek akan secepatnya merasakan perubahan dalam penggunaan kendaraan listrik roda dua.

“Dalam waktu dekat melalui aplikasi Gojek tentunya masyarakat bisa memilih layanan yang diinginkan dan akan diantarkan oleh mitra kami menggunakan motor listrik. Karena pilot project sudah dijalankan,” ujarnya.

Seperti diketahui, sebelumnya Gojek telah melakukan uji coba komersial pemanfaatan motor listrik dengan menerapkan skema baterai swap. Pada tahap ini, Gojek berencana akan menggunakan 500 unit motor listrik di Jakarta Selatan, yang selanjutnya akan meningkatkan skala uji coba dengan target awal pemanfaatan sampai dengan 5.000 unit motor listrik.

Selain itu, target jarak tempuh penggunaan motor listrik adalah sebanyak 1 juta kilometer di dalam platform Gojek. Nantinya, data hasil uji coba ini akan dimanfaatkan untuk mencari kombinasi teknologi yang tepat untuk kendaraan listrik yang dapat memenuhi kebutuhan mitra driver, pengguna Gojek, hingga seluruh masyarakat Indonesia.

Di kesempatan yang sama, Wakil Direktur Utama TBS Pandu Sjahrir menambahkan, kolaborasi dengan Gojek adalah salah satu bagian dari komitmen reinvestasi pendapatan usaha TBS ke sektor energi bersih serta energi baru dan terbarukan (EBT).

“Untuk mengakselerasi adopsi kendaraan listrik, TBS melihat perlunya ekosistem yang komprehensif dan mumpuni. Pengalaman dan pemahaman kami di bidang energi bersama dengan ekosistem dan teknologi Gojek yang luas bisa menjadi katalisator pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia,” kata Pandu.

Ia optimistis, investasi yang telah disiapkan antara Gojek dan TBS dapat mewujudkan komitmen bersama untuk hadirkan bisnis kendaraan listrik roda dua dari hulu ke hilir.

“Kita bukan mengimpor motor listrik dari luar ke dalam, tapi kita akan bangun motor listrik di Indonesia, charging station di sini, hingga baterai swap di Indonesia,” jelas Pandu.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version