Menu
in ,

Erick Thohir Rombak Dirut PLN Tuntaskan Krisis Energi

Erick Thohir Rombak Dirut PLN Tuntaskan Krisis Energi

FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak Direktur Energi Primer PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dari Rudy Hendra Prastowo menjadi Hartanto Wibowo. Erick meminta agar dirut baru segera menuntaskan masalah krisis batu bara dan liquefied natural gas (LNG) yang saat ini tengah menimpa PLN.

“Saudara Hartanto merupakan top talent, usia 45 tahun dan dari background ada kemampuan. Dan saya minta sama Saudara Hartanto memastikan hal-hal yang kita alami tidak boleh terjadi lagi. Saya putuskan mengganti (Direktur Energi Primer PLN) dan saya akan pastikan dalam satu-dua hari, saudara Hartanto harus melakukan perbaikan-perbaikan,” kata Erick, di kantor Kementerian BUMN, pada (6/1).

Ia sangat menyayangkan masalah yang menimpa PLN. Seperti yang diketahui, 10 juta pelanggan listrik PLN hampir mengalami pemadaman karena 20 pembangkit listrik PLN tidak mendapatkan pasokan batu bara. Hal itu akibat dari kelangkaan batu bara yang dipasok oleh produsen. Akhirnya, pemerintah memutuskan untuk melarang seluruh kegiatan ekspor pertambangan batu bara, baik izin usaha pertambangan (IUP), izin usaha pertambangan khusus (IUPK), dan perjanjian karya pengusahaan pertambangan batu bara (PKP2B) hingga akhir Januari 2022.

“PLN berada di Indonesia yang sangat kaya akan sumber daya alam. Negara yang bukan merupakan produsen sumber daya alam saja tidak pernah mengalami kondisi tersebut. Belum lagi, ke depannya listrik akan sangat dibutuhkan, mengingat perkembangan kendaraan listrik yang semakin tinggi. Karena itu, kita sebagai negara yang punya sumber daya alam, tidak punya rencana, apalagi tidak menjaga (agar) tidak jadi krisis. Ini adalah kesalahan besar,” ungkap Erick.

Di sisi lain, PLN juga harus menghadapi tantangan lainnya yang disebabkan oleh kondisi alam, seperti La Nina yang sempat menyebabkan terganggunya produksi dan distribusi batu bara. Syukurnya, saat ini pasokan batu bara sudah kembali tercukupi. Kendati begitu, PLN akan terus didorong untuk merencanakan pasokan dalam jangka panjang.

“Presiden sudah jelas menekankan tanggung jawab bersama dalam pembangunan ekonomi. Tidak mungkin ekonomi meningkat tanpa listrik, wong mobil pakai listrik. Itulah yang dari awal saya bilang mesti ada planning jangka panjang, tidak bisa, tapi dalam situasi ini kita selalu terkaget-kaget, dan saya sudah meeting-kan sejak Januari 2021, masa setiap tahun terulang? Nah ini yang perlu menjadi perhatian buat saya dan maka itu saya hari ini mengambil tindakan tegas memberhentikan dan mengangkat yang baru,” kata Erick.

Secara simultan, Erick juga tengah melakukan kajian mengenai kelangsungan anak usaha PLN, yakni PT PLN Batu Bara.

“Ini (PLN Batu Bara) salah satu yang akan kita tinjau, apakah perusahaan ini nanti dimerger, ditutup, ataupun apapun. Belum mengambil keputusan itu karena kita tidak mungkin mengambil keputusan mendadak. Ini yang kita lagi pelajari dan bukan enggak mungkin juga berapa banyak lagi anak-anak perusahaan PLN yang harus kita juga kurangi,” kata Erick.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version