Menu
in ,

Empat Topik Penting Presidensi G20 Indonesia

Pajak.com, Jerman – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyoroti empat topik penting yang didiskusikan dalam Presidensi G20 Indonesia, yakni agenda kesehatan, transformasi ekonomi digital, perpajakan internasional, dan transisi energi.

Menurutnya, hubungan antara keuangan dan kesehatan sangat penting dan berkaitan. Seluruh negara di dunia harus bersama-sama bangkit dan pulih dari pandemi Covid-19, termasuk di Indonesia. Upaya untuk pulih dari pandemi di bidang kesehatan salah satunya dilakukan melalui penyediaan vaksin, baik melalui impor maupun produksi dalam negeri.

“Kami melakukan yang terbaik untuk memastikan ketersediaan vaksin di seluruh Indonesia dan tidak semudah itu untuk melakukan vaksinasi. Target kami sangat besar, sekitar 120 juta orang untuk divaksinasi dari 270 juta lainnya. Itu tahun lalu. Saat ini, kami senang bahwa 90 persen penduduk Indonesia yang memenuhi syarat telah divaksinasi. Kita harus memulihkan ini bersama-sama,” ungkapnya dalam keynote speech pada Global Solution Summit 2022 di Berlin, Jerman, dikutip dari laman Kemenkeu.go.id pada Rabu (30/03).

Di sisi lain, transformasi ekonomi digital juga sangat penting dilakukan dan akan menjadi agenda yang ditekankan pada Presidensi G20 Indonesia. Terkait perpajakan internasional, Suahasil menambahkan bahwa base erosion and profit-shifting menjadi inisiatif yang efektif untuk mengatur ulang aturan pajak internasional agar sesuai dengan kondisi ekonomi global.

“Inisiatif base erosion profit-shifting adalah konsensus yang dibuat berdasarkan instruksi pertemuan G20. Kami percaya bahwa G20 harus berlanjut sebagai platform untuk membangun konsensus di antara negara-negara berdaulat. Oleh karena itu, Indonesia akan terus mendukung inisiatif perpajakan internasional,” tambahnya.

Dalam hal transisi energi, agenda ini akan dicapai melalui transisi menuju ekonomi hijau yang adil dan terjangkau, meningkatkan keterjangkauan instrumen keuangan berkelanjutan, dan meningkatkan investasi untuk transisi.

“Transisi energi mulai masuk ke dalam impian, tujuan, dan sasaran kita. Ini adalah masa depan kita, namun tidak akan mudah,” imbuhnya.

Suahasil menyebutkan bahwa Indonesia sebagai negara berkembang saat ini berada di dalam kondisi surplus listrik. Namun, hal tersebut tidak menghentikan Indonesia untuk melakukan transisi energi.

“Dalam jangka menengah dan panjang, kita memikirkan bagaimana dapat mengganti pembangkit listrik tenaga batu bara dengan energi terbarukan. Ini akan sulit, tetapi saya percaya bahwa komunitas internasional harus menyadari tantangan yang kita hadapi dan bersama-sama kita dapat mendiskusikan tentang bagaimana cara terbaik untuk memastikan hal itu dapat terjadi dalam dekade berikutnya,” ujarnya.

Sebagai informasi, Global Solutions Summit adalah konferensi internasional yang ditujukan untuk mengatasi tantangan kebijakan utama yang dihadapi negara G20 dan forum tata kelola global lainnya. Forum ini digunakan untuk mengubah wawasan berbasis penelitian menjadi rekomendasi kebijakan untuk G7/G20. Pertemuan tingkat tinggi ini mempertemukan pejabat senior pemerintah dengan para ahli terkemuka dari lembaga think tank, organisasi penelitian, tata kelola, bisnis, pemimpin LSM, dan CEO internasional.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version