Menu
in ,

Dulu Chevron, Kini Blok Rokan Resmi Dikelola Pertamina

Pajak.com, Jakarta – Wilayah kerja (WK) atau Blok Rokan mengukir perjalanan baru sebagai salah satu andalan penghasil energi nasional. Setelah ditemukan pada tahun 1941 dan diproduksikan pada tahun 1951, Blok Rokan akhirnya resmi beralih ke anak perusahaan PT Pertamina (Persero), yaitu Pertamina Hulu Rokan (PHR). Sebelumnya, Blok Rokan dikelola Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PT Chevron Pacific Indonesia (CPI).

Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, alih kelola Blok Rokan dari CPI ke PHR merupakan salah satu tonggak sejarah industri hulu minyak dan gas (migas) di Indonesia. Menurutnya, selama ini CPI berhasil mengelola dengan baik, sehingga diharapkan PHR dapat meneruskan dan mengembangkan keberhasilan yang telah dicapai.

“Sejak pertama kali diproduksikan pada tahun 1951 hingga tahun 2021, WK Rokan merupakan salah satu wilayah kerja strategis yang telah menghasilkan 11,69 miliar barel minyak. Terima kasih atas usaha-usaha yang telah dilakukan,” kata Arifin dalam sambutannya dalam webinar bertajuk Serah Terima WK Rokan, pada Senin (9/8).

Di kesempatan yang sama, Kepala Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas Dwi Soetjipto mengungkapkan, proses alih kelola berjalan dengan baik dan lancar. SKK Migas mengawal alih kelola Blok Rokan dengan menginisiasi head of agreement (HoA) untuk menjamin investasi CPI pada akhir masa kontrak. Hasilnya, sejak HoA ditandatangani pada 29 September 2020 hingga 8 Agustus 2021, Blok Rokan tetap dilakukan pemboran sebanyak 103 sumur pengembangan.

Selain itu, SKK Migas juga mengawal delapan isu lain yang menjadi kunci sukses alih kelola, antara lain migrasi data dan operasional, pengadaan chemical enhanced oil recovery (EOR); kontrak-kontrak pendukung kegiatan operasi; pengadaan listrik, tenaga kerja, pengalihan teknologi informasi, perizinan dan prosedur operasi serta pengelolaan lingkungan.

“Dalam rangka mendukung capaian 1 juta BOPD (barrel oil per day) pada tahun 2030, maka sejak dua tahun lalu kami bekerja keras, mengusahakan agar alih kelola berjalan lancar dan tingkat produksi minyak pada akhir masa kontrak CPI dapat dipertahankan. Ini merupakan hal penting bagi bangsa dan negara mengingat WK Rokan saat ini masih mendukung 24 persen produksi nasional dan diharapkan tetap menjadi wilayah kerja andalan Indonesia,” ungkap Dwi.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menambahkan, pengambilalihan Blok Rokan menjelang Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia, merupakan kebanggaan tersendiri bagi perseroan. Momentum ini juga sebagai bukti dukungan segenap masyarakat Indonesia.

“Untuk memastikan kelancaran proses alih kelola, Pertamina melalui Pertamina Hulu Rokan (PHR) juga telah membentuk tim transisi yang bertugas memastikan kelancaran operasi, terutama di aspek subsurface, operasi produksi, project and facility engineering, hingga ke aspek sumber daya manusia, finansial, komersial, asset supply chain management, serta informasi teknologi,” ungkap Nicke.

Ia berpesan, agar seluruh pegawai tetap fokus menjalankan amanah ini. Pengelolaan Blok Rokan merupakan bukti dari upaya pemerintah untuk mewujudkan kemandirian dan kedaulatan energi di Indonesia.

“Pertamina juga memiliki amanah lainnya, yaitu mendukung program pemerintah mencapai produksi minyak mentah 1 juta barrel oil per day dan 12 miliar standard cubic feet per day (BSCFD) di tahun 2030. Oleh karenanya, selain kerja keras serta komitmen, Pertamina berharap mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat, daerah, seluruh stakeholder, dan masyarakat untuk mewujudkan cita-cita mulia tersebut,” kata Nicke.

Hingga akhir tahun 2021, PHR merencanakan pengeboran 161 sumur baru, termasuk sisa sumur dari komitmen operator sebelumnya. Untuk tahun 2022, PHR merencanakan pengeboran sekitar 500 sumur baru. Target ini merupakan komitmen investasi Blok Rokan dengan jumlah sumur terbesar diantara blok migas lain di Indonesia.

“Kegiatan pengeboran tersebut akan didukung dengan penyiapan tambahan 10 rig pemboran  sehingga secara total tersedia 16 rig pemboran serta 29 rig untuk kegiatan workover and well service yang merupakan mirroring dari kontrak sebelumnya,” ungkap Nicke.

Sementara itu, Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit and Presiden Direktur CPI Albert Simanjuntak menyampaikan apresiasinya kepada Pertamina dan pemerintah Indonesia atas kolaborasi yang sudah terjalin selama ini.

“Alih kelola berjalan dengan selamat, andal, dan lancar. Semoga WK Rokan dapat terus memberikan kontribusi terbaiknya kepada bangsa dan negara,“ harap Albert.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version