Menu
in ,

Dorong Pemanfaatan SRG untuk Peningkatan PAD

Wamendag Dorong Pemanfaatan SRG untuk Peningkatan PAD

FOTO : IST

Pajak.com, Lamongan  Sistem Resi Gudang (SRG) yang dimanfaatkan dengan baik akan meningkatkan kesejahteraan dan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengungkapkan, dukungan pemerintah daerah dan pelaku usaha sangat diperlukan untuk meningkatkan pemanfaatan dan memastkan SRG di daerah berjalan dengan baik.

“Saya harap implementasi SRG di daerah tidak hanya berjalan di gudang SRG pemerintah, namun semakin luas dengan gudang yang dimiliki pelaku usaha di daerah sehingga manfaat SRG akan semakin luas dinikmati masyarakat dan dapat memberikan sumbangsih untuk PAD,” ungkapnya saat mengunjungi gudang SRG di Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Kamis (10/6).

Menurutnya, SRG di Indonesia dapat terus berkembang agar bisa dimanfaatkan pemerintah daerah dan pelaku usaha. Upaya pemerintah memperkuat implementasi SRG tahun 2021 ini yang meliputi penambahan komoditas yang dapat diresigudangkan, penyempurnaan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) mengenai skema subsidi resi gudang, serta percepatan pengoperasian Lembaga Pelaksanaan Penjaminan (LPP) SRG.

Selain itu, ia menjelaskan bahwa peran pemerintah daerah sangat penting mengingat pemerintah daerah bertindak sebagai pelaku, fasilitator, sekaligus regulator SRG dalam operasional sehari-hari. Sementara itu, peningkatan partisipasi pelaku usaha di SRG berdampak langsung terhadap nilai pemanfaatan SRG dan pemerintah pusat dapat bertindak sebagai insiator dan regulator di  tingkat yang lebih makro.

Tidak hanya itu saja, peningkatan partisipasi pelaku usaha dan kelembagaan di SRG berdampak langsung terhadap nilai pemanfaatan SRG yang menunjukkan pertumbuhan positif. “Pada 2020, nilai transaksi resi gudang tercatat mencapai Rp 191,2 miliar atau tumbuh 72 persen dibandingkan dengan 2019. Nilai pembiayaan dengan jaminan resi gudang juga meningkat 84 persen dibandingkan dengan 2019 menjadi senilai Rp 117,7 miliar,” tambahnya.

Bappebti mencatat, terdapat 123 gudang SRG yang tersebar di 105 kabupaten/kota di 25 provinsi. Di Jawa Timur sendiri, terdapat 23 gudang SRG yang tersebar di 17 kabupaten. Dari 23 gudang tersebut, 15 gudang telah beroperasi dengan menerbitkan sebanyak 364 Resi Gudang senilai Rp 96,61 miliar, dan telah mendapatkan pembiayaan dari bank maupun lembaga keuangan nonbank sebesar Rp 56 miliar.

Selanjutnya Wamendag berpendapat jika SRG berkinerja baik, banyak manfaat yang bisa diambil pemerintah daerah dan pelaku usaha. “SRG akan memastikan jaminan pemasaran dan harga yang baik. Bagi pedagang, hal ini akan memudahkan mata rantai pasokan dan bagi pemerintah daerah tentu akan memberikan kesejahteraan masyarakat dan PAD,” katanya

Pada kesempatan tersebut, Ia juga meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan dan Pemkab Tuban untuk meningkatkan aktivitas dan menghidupkan gudang SRG, karena kunci menjalankan SRG terletak pada pengelolaan yang baik oleh pemkab dan pemerintah provinsi.

“Hal yang paling penting adalah terkait pengelolanya. Pengelola bisa dalam bentuk koperasi, BUMD, atau swasta. Tentunya pengelola ini memiliki kemandirian biaya. Kalau tidak mampu, kami akan membantu mencarikan pengelola. Kemudian, kami juga sudah MoU dengan BRI untuk memberikan pembiayaan, serta dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia untuk membantu pemasaran komoditas di gudang SRG. Jadi, dari hulu ke hilir akan berjalan,” pungkasnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version