Menu
in ,

DJBC: NLE Tingkatkan Efisiensi Logistik

DJBC NLE Tingkatkan Efisiensi Logistik

FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Meskipun baru berdiri pada Juni 2020, national logistics ecosystem (NLE) telah menghasilkan beberapa capaian. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) mencatat, NLE mampu meningkatkan efisiensi logistik melalui transparansi transaksi layanan, waktu, dan nilai tambah.

Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Bea Cukai Syarif Hidayat menjelaskan, NLE merupakan upaya penataan ekosistem logistik yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 tahun 2020. NLE yang merupakan kolaborasi dari berbagai kementerian dan lembaga ini memiliki strategi pembangunan dan rencana kerja yang ditargetkan rampung pada tahun 2024.

“Dalam tahap penyelesaian rencana kerja tersebut, hingga semester I tahun 2021 NLE telah mengalami beberapa perkembangan capaian yang berdampak pada sistem logistik nasional,” kata Syarif melalui keterangan tertulis yang diterima Pajak.compada (9/2). Ia lantas mengelaborasi capaian dari NLE.

Pertama, simplifikasi proses bisnis pemerintah melalui single submission (SSm) dengan harapan tidak ada lagi repetisi dan duplikasi proses dokumen; terwujudnya integrasi dan harmonisasi kebijakan layanan logistik; lintas komoditi dapat terawasi. Dengan demikian, simplifikasi ini akan menekan biaya administrasi, biaya timbun, dan handling.

“Sejak diberlakukan pada Juni 2020, SSm Pabean dan Karantina di empat pelabuhan (Tanjung Priok, Tanjung Emas, Tanjung Perak, Belawan) hingga April 2021 dinilai mampu mendorong efisiensi biaya logistik timbun dan handling sebesar Rp 41,57 miliar dengan efisiensi waktu 17,59 persen dibandingkan pada Mei 2020 sebelum diberlakukan SSm,” jelas Syarif.

Kemudian, melalui NLE, SSm perizinan telah diajukan sebanyak 23 dokumen impor vaksin sejumlah total 2,6 juta vial untuk periode Januari hingga Juni 2021. Lalu, terdapat sebanyak 259 pengajuan SSm ekspor alat kesehatan dan telah disetujui sebanyak 16.657 permohonan SSm perizinan impor komoditi COVID-19.

Kedua, NLE melahirkan kolaborasi layanan logistik pemerintah dan swasta melalui berbagai platform. Dengan demikian, manfaatnya akan berdampak pada transparansi pasar, informasi yang simetris, dan efisiensi biaya. DJBC mencatat, telah terjadi delivery on-line (DO) di empat pelabuhan dengan periode transaksi Januari sampai Mei 2021, yaitu sebanyak 23.590 DO atas 69.421 kontainer. Kemudian, surat penyerahan petikemas (SP2) on-line di lima pelabuhan (Tanjung Priok, Tanjung Emas, Tanjung Perak, Makassar dan Belawan), yakni berjumlah 2,03 juta SP2 on-line release untuk 7,5 juta kontainer.

Berbagai kolaborasi platform telah terhubung dengan NLE, diantaranya trucking platform, terdiri dari dua platform yang telah terhubung dan sembilan platform dalam tahap pengembangan.

“Dari sisi kemudahan pembayaran proses logistik, terlaksananya pembayaran melalui platform kolaborasi untuk layanan penebusan DO, pembayaran biaya penimbunan (SP2), dan pembayaran biaya angkut (truk), diharapkan dapat menurunkan biaya administrasi, menumbuhkan bisnis pembiayaan dan memudahkan pembayaran,” kata Syarif.

Pembayaran digital NLE saat ini dilakukan melalui PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Ke depan, akan dikembangkan perluasan kerja sama dengan entitas perbankan lainnya, seperti PT Bank Central Asia (BCA) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, dan PT Citibank.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version