Pajak.com, Jakarta – Raffi Ahmad dan Nagita Slavina (Chief Executive Officer/CEO RANS Entertainment) dan beberapa investor lainnya menginvestasikan modal ke startup UpBanx, financial technology (fintech) asal Indonesia. Total investasi Raffi Ahmad (RANS Entertainment) dan investor lain yang didapatkan oleh startup Fintech UpBanx senilai 5,2 juta dollar AS atau sekitar Rp 74 miliar. Pendanaan ini akan digunakan UpBanx untuk fokus mengembangkan produk yang akan memperkuat dukungan kepada para kreator.
Selain Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, pendananaan juga dilakukan oleh Y Combinator, Alpha JWC, Alto Partners Multi-Family Office, Number Capital, UBI Capital, Digital Rantai Maya (DRM). Investor perorangan lain yang turut menanamkan modal, seperti Oliver Jung (investor AirBnB, Robinhood, Nubank, Revolut, Brex, WeWork, dan BukuWarung), Frances Kang (Direktur Investasi Horizons Ventures), Melvin Hade (Partner, Asia-Pasifik di Global Founders Capital), Hendra Kwik (CEO Fazz Financial Group), Hendoko Kwik (CEO Modal Rakyat), Tianwei Liu (CEO Xfers), Budi Handoko (CEO Shipper), Rick Firnando dan Williem (pendiri Verihubs), Mohandass Kalaichelvan (CEO Spenmo), Jerry Soer (Vice President di Collab Asia), dan Arya Setiadharma (CEO Prasetia Dwidharma).
“Kehormatan besar bagi kami untuk bisa menyambut Y Combinator, Alpha JWC, Alto Partners, Oliver Jung, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, dan banyak lagi nama-nama luar biasa ke dalam konsorsium pendukung kami. Keahlian, sumber daya, dan jaringan mereka tidak diragukan lagi akan memainkan peranan penting dalam roadmap ambisius kami dalam beberapa bulan dan tahun mendatang,” kata Founder sekaligus CEO UpBanx Wafa Taftazani dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, pada (1/1).
Ia mengungkap, pendanaan ini mayoritas akan digunakan untuk pengembangan produk dan mempercepat pertumbuhan bisnis. UpBanx akan banyak melakukan hiring software engineer, blockchain engineer, mobile developer, hingga web developer.
“UpBanx merupakan platform perbankan digital untuk kreator konten dan brand. UpBank tidak hanya memberikan pendanaan untuk mereka, tetapi juga bisa kolaborasi. Jadi kalau brand dan kreator bertemu, mereka bisa kunci kerja samanya di platform UpBanx langsung. Nanti akan kita fasilitasi seperti kontraknya semua digital, invoicing, purchase order, dan yang lain-lain,” jelas Wafa.
Ia menuturkan, lahirnya UpBanx ini dilatarbelakangi perkembangan ekonomi kreator yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. UpBanx melihat potensi sektor ini akan semakin besar ke depan. Perusahaan juga bakal membidik, seperti kameraman, editor, script writer, dan tim kreatif.
“Ekonomi kreator itu ekosistem di sekitar kreator. Jadi kalau kita berbicara mengenai konten kreator, di Indonesia yang paling umum di YouTube, Instagram atau Tiktok. Ketika mereka meng-create konten, mereka akan mendapat pemasukan dari menjadi brand ambassador, melakukan endorsement atau partnership. Sekarang juga sudah mulai sering bikin produknya bareng, jadi produk khusus dibuat dengan narasi si kreator,” kata Wafa.
Untuk kebutuhan pendanaan bagi kreator dan brand, UpBank bekerja sama dengan PT Bank Perkreditan Rakyat Sentral Mandiri, PT Modal Rakyat Indonesia, dan Cashfazz.
“Brand juga, kan, tidak bekerja sendiri, ada yang memproduksi barangnya, mendesain barangnya, memikirkan narasinya, marketing-nya. Jadi menurut saya, ekonomi kreator ini di Indonesia sangat besar potensinya. Sejak pandemi juga banyak orang yang resign dari pekerjaannya untuk full time melakukan pekerjaan sebagai kreator konten,” kata Wafa.
Ia mengatakan, UpBanx menjadi startup dengan kategori centaur tercepat sepanjang sejarah Indonesia. Sebab valuasi UpBanx menyentuh angka 120 juta dollar AS hanya dalam tempo satu bulan setelah pendirian resmi dan enam bulan beroperasi. Kategori centaur adalah perusahaan rintisan yang telah berhasil memperoleh nilai valuasi lebih besar dari 100 juta dollar AS hingga 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1,45 triliun sampai Rp 14,48 triliun.
