Menu
in ,

RI-Afsel Kerja Sama Sektor Energi, Hilirisasi, dan Otomotif

RI-Afsel Kerja Sama

FOTO: IST

RI-Afsel Kerja Sama Sektor Energi, Hilirisasi, dan Otomotif

Pajak.com, Jakarta – Selama ini aktivitas perdagangan luar negeri Indonesia masih banyak bergantung pada pasar tradisional. Menurut data Institute For Development of Economics and Finance (INDEF), sebagian besar ekspor Indonesia hanya dikuasai oleh lima negara utama, yakni China, Jepang, Amerika Serikat, India dan Singapura.

Untuk itu, Indonesia terus berupaya meningkatkan kerja sama ekonomi melalui Preferential Trade Agreements (PTA) dengan pasar nontradisional. Salah satunya dengan negara Afrika Selatan (Afsel). RI-Afsel jajaki kerja sama sektor energi, hilirisasi, dan otomotif.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, PTA merupakan upaya penguatan industri manufaktur kedua negara, khususnya di sektor peralatan militer, produk makanan olahan, dan pertanian.

“Afrika Selatan memiliki kerja sama just energy transition partnership dengan Prancis, Jerman, Inggris dan Amerika Serikat. Pengalaman tersebut dapat dipelajari dan best practice bagi Indonesia dalam menemukan model yang sesuai untuk menangani isu perubahan iklim di Indonesia,” kata Menperin dalam keterangan tertulis dikutip Senin (26/9/22).

Agus menambahkan, Indonesia dan Afrika Selatan sama-sama kaya akan produk mineral dan logam mulia. Ia berjanji akan mencoba untuk secara moderat menerapkan kontrol terhadap ekspor, terutama ekspor bahan baku. Dengan cara itu diharapkan dapat mendorong hilirisasi produk mineral tersebut menjadi produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi.

Melalui kebijakan hilirisasi nikel misalnya, telah berhasil mendorong tumbuhnya smelter berbasis nikel, yang menghasilkan produk NPI/FeNi sehingga meningkatkan kapasitas dalam pengembangan industri stainless steel. Enam tahun lalu, ekspor dari nikel hanya 1,1 miliar dollar AS. Sedangkan, di tahun 2021 sudah mencapai 20,9 miliar dollar AS. Lompatan nilai tambahnya hingga 19 kali.

Selain kerja sama energi dan pertambangan, juga disinggung potensi kerja sama halal dan industri otomotif beserta komponennya.

Agus menyampaikan, pekan lalu ia mendampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Minister of Trade, Industry and Competition Afrika Selatan Ebrahim Patel di sela-sela kegiatan Trade, Industry, and Investment Ministerial Meeting (TIIMM) dalam rangkaian agenda Presidensi G20 Indonesia di Bali.

Pada pertemuan tersebut, Airlangga mengungkapkan bahwa transisi energi menuju rendah karbon merupakan aspek penting untuk mencapai ketahanan iklim yang mendukung lingkungan hidup dan penciptaan lapangan pekerjaan.

Airlangga menyampaikan, upaya transisi energi Indonesia menuju ramah lingkungan dilakukan melalui berbagai kebijakan nasional seperti penggunaan kendaraan berbasis listrik dengan mendukung pengembangan baterai EV yang didukung oleh bahan baku seperti nikel yang dimiliki Indonesia.

Pada pertemuan perwakilan kedua negara itu, kedua pihak sepakat untuk berbagi pengalaman dan menciptakan peluang kerja sama serta melanjutkan komunikasi secara reguler. Dilakukan juga work with local industry agar tercipta nilai investasi yang seimbang.

Sebagai informasi, investasi Afsel di Indonesia selama tahun 2021 sebesar 1,46 juta dollar AS dengan total 14 proyek. Sementara itu, total perdagangan nonmigas Indonesia dengan negara itu pada tahun 2021 mencapai 2,8 miliar dollar AS atau meningkat 122 persen dibandingkan tahun 2020 yang sebesar 1,3 miliar dollar AS.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version