Menu
in ,

Pandemi Jadi Momentum Investasi Korporasi

Pajak.com, Jakarta – Setahun terakhir, pelaku industri fokus menyiasati krisis pandemi. Antara lain dengan menerapkan budaya kerja remote working. Menurut riset World Economic Forum, sebanyak 91.7 persen perusahaan di Indonesia telah menerapkan kebijakan ini, dan 58.3 persen menyatakan penerapan otomasi pekerjaan pun meningkat. Teknologi komputasi awan atau cloud computing juga termasuk sebagai salah satu teknologi yang paling tinggi diadopsi selama pandemi, yakni mencapai 95 persen.

Hal ini juga dialami oleh PT Zahir Internasional (Zahir), perusahaan penyedia layanan aplikasi berbasis cloud computing mengalami pertumbuhan pengguna lebih dari 150 persen selama pandemi. Hal ini juga didorong dengan meningkatnya minat perusahaan besar atau korporasi mengadopsi Zahir ERP (enterprise resource planning) yang kini menjadi produk andalan milik Zahir. Pandemi mendorong pelaku industri menerapkan teknologi yang lebih mudah digunakan kapan saja dan di mana saja, serta mampu mengintegrasikan proses bisnis yang kompleks menjadi efisien dan lebih produktif.

CEO PT Zahir Internasional Muhamad Ismail mengungkapkan, pandemi menjadi momentum bagi pelaku industri untuk berinvestasi pada infrastruktur teknologi. Ia menilai, perusahaan  startup melakukan remote working mungkin sudah biasa. Namun belakangan ini, peningkatan minat justru datang dari korporasi besar yang memiliki proses bisnis yang lebih kompleksmisalnya perusahaan migas, logistik, sampai fesyen.

“Korporasi di berbagai industri seperti manufaktur, logistik, konstruksi, serta industri olahan sumber daya alam, perlu melakukan transformasi digital dengan beralih ke ERP agar perusahaan bisa beradaptasi dengan dinamika bisnis belakangan ini yang harus bisa mendukung remote working dan otomasi untuk meningkatkan efisiensi,” jelas Ismail dalam keterangan tertulis Jumat (30/4).

Ismail mengatakan, Zahir terus mengembangkan teknologi berbasis cloud computing dan fokus mengembangkan layanan SAAS (Software as a service). Perkembangan ini dilakukan guna mendorong penetrasi Zahir pada segmen large enterprise. Zahir mengklaim, aspek pricing, kecepatan implementasi, dan fleksibilitas kustomisasi fitur menjadi kunci daya saing Zahir untuk merambah pasar yang lebih luas, sejalan dengan misi perusahaan untuk mengakselerasi transformasi digital di kalangan pelaku large enterprise.

Data World Economic Forum juga menunjukkan, tren positif pada digitalisasi industri. Zahir yang selama ini terlibat langsung dalam implementasi sistem di lapangan menilai bahwa sebenarnya kemampuan perusahaan di Indonesia dalam menerapkan remote working secara strategis belum merata sehingga manfaat seperti peningkatan produktivitas, efisiensi, dan transparansi tidak dirasakan secara maksimal oleh perusahaan tersebut.

Riset dari McKinsey menyebutkan, ada empat fondasi budaya remote working yang harus diperhatikan manajemen atau decision makers, yaitu people (sumber daya manusia), structure (struktur), process (proses), dan technology (teknologi). People, terkait dengan dampak psikologis karyawan secara personal. Perusahaan perlu menciptakan suasana komunikasi yang efektif selama bekerja tanpa bertatap muka, dan memberikan fleksibilitas bagi karyawan.

Structure, terkait pemahaman karyawan terhadap goals perusahaan. Perusahaan perlu memastikan, karyawan paham dengan target dan orientasi bisnis saat ini, termasuk jika menghadapi situasi kondisi krisis. Sedangkan process, yaitu prioritas tugas dan tanggung jawab yang sering kali double job. Perusahaan perlu menetapkan batasan-batasan tugas yang jelas, baik antara individu maupun tim. Dan terakhir technology, yaitu infrastruktur teknologi mulai dari hardware, software, sampai skill karyawan untuk menggunakan teknologi tersebut.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version