Menu
in ,

Kemenperin Tekan Defisit Perdagangan Industri Kimia

Pajak.com, Jakarta – Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyampaikan, industri kimia menjadi salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan karena terbukti mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. Sebab, bahan-bahan kimia merupakan komoditas yang strategis untuk digunakan sebagai bahan baku di berbagai sektor industri lainnya. IKFT berkomitmen untuk terus menekan defisit neraca perdagangan di sektor industri kimia.

Direktur Jenderal IKFT Muhammad Khayam memaparkan, industri kimia masuk dalam urutan tiga sebagai kontributor besar terhadap kinerja sektor industri pengolahan nonmigas. Hal ini menurutnya berdampak positif pada sektor yang berperan penting pada pertumbuhan industri manufaktur nasional.

Untuk dapat menekan defisit neraca perdagangan sektor industri kimia, menurut Khayam perlu ada pengembangan investasi di industri kimia yang juga dapat mengakselerasi substitusi impor bahan dan barang kimia.

“Secara khusus, industri petrokimia merupakan sektor strategis di tingkat hulu yang menjadi modal dasar dan prasyarat utama untuk mengembangkan industri di tingkat hilir seperti untuk menghasilkan produk plastik, serat kain, tekstil, kemasan, elektronika, otomotif, dan obat-obatan,” kata Khayam dalam keterangan tertulis Sabtu (8/1/21).

Khayam menekankan, keberhasilan membangun industri nasional, salah satunya sangat dipengaruhi oleh kinerja industri petrokimia. Oleh sebab itu, sebagai pemasok bahan baku untuk industri hilir, sektor petrokimia diharapkan memiliki kapasitas yang memadai dan memiliki performa yang baik dan stabil di setiap saat.

“Hal inilah yang mendorong pemerintah untuk terus memperkuat industri petrokimia melalui peningkatan kapasitas produksi serta melengkapi struktur pohon industri demi menjamin pemenuhan kebutuhan bahan baku industri,” paparnya.

Sejak tahun 2020 hingga nanti pada 2025, pemerintah tengah berupaya mengawal proyek-proyek raksasa pembangunan industri kimia yang total nilai investasinya mencapai 31 miliar dollar AS Salah satunya adalah Proyek PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon yang diprediksi akan menyerap tenaga kerja hingga 15.000 orang pada masa konstruksi dan 1.300 orang pada saat operasi komersial.

“Investasi proyek PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon akan memiliki total kapasitas produksi sebanyak 3,1 juta ton per tahun akan menghasilkan berbagai produk petrokimia hulu dan hilir seperti Etilena, Propilena, BTX, Butadiena, Polietilena (PE), dan Polipropilena (PP),” ujar Khayam.

Kapasitas industri nasional untuk produk-produk tersebut saat ini mencapai 7,1 juta ton per tahun. Namun, impor produk kimia masih sangat signifikan hingga mencapai 4,6 juta ton pada tahun 2020. Hal ini mengindikasikan masih diperlukannya upaya peningkatan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

Khayam berharap, proyek pembangunan pabrik PT Lotte Chemical Indonesia ini dapat mensubstitusi impor sehingga menjadi stimulus bagi industri petrokimia hilir lokal dan mendukung penciptaan lapangan kerja,. Upaya tersebut akan memperkuat kembali sendi-sendi perekonomian nasional khususnya di sektor industri manufaktur.

Menurut Khayam, pemerintah juga berkomitmen untuk membangun industri manufaktur yang berdaya saing global melalui percepatan implementasi industri 4.0. Ia akan senantiasa mendampingi pelaksanaan proyek ini dan akan turut membantu mengatasi permasalahan yang muncul.

Bahkan, dalam upaya mendukung pelaksanaan Making Indonesia 4.0, pemerintah pun tengah mengupayakan penguatan SDM melalui program vokasi industri. Hal ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang terampil dan kompeten sesuai dengan kebutuhan industri.

Menanggapi itu, Vice Chairman & CEO, LOTTE Group Chemical Business Sector Kim Go Hyun mengatakan, LOTTE Chemical Indonesia New Ethylene Project (LINE Project) akan memiliki keterkaitan yang luas. Misalnya, memberikan nilai tambah dan eksternalitas yang tinggi bagi perekonomian serta memiliki nilai strategis bagi perekonomian nasional Indonesia. Selain itu juga akan menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan yang luar biasa bagi perekonomian Indonesia.

Untuk mewujudkan rencana tersebut, Kementerian Investasi/BKPM dan LOTTE Chemical Corporation pun melakukan penandatanganan MoU mengenai Fasilitasi Percepatan Realisasi Investasi. Selain itu, juga dilakukan penandatanganan EPC Agreement antara PT LOTTE Chemical Indonesia dengan para kontraktor.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version