Menu
in ,

Kartu Prakerja Tingkatkan Keterampilan dan Pengetahuan

Kartu Prakerja Tingkatkan Keterampilan dan Pengetahuan

FOTO: Kartu Prakerja

Pajak.com, Jakarta – Satu tahun sudah program Kartu Prakerja diluncurkan. Presiden Joko Widodo berharap para penerima manfaat dapat mengembangkan bisnis dan meningkatkan keterampilan di berbagai bidang. Sehingga diharapkan mereka mampu bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi.

“Kita harus yakin, bahwa jika kita berusaha meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, maka peluang dan ruang-ruang yang terbuka akan lebih banyak lagi. Jangan berhenti belajar, jangan berhenti meningkatkan skill. Kita ini sedang kejar-kejaran dengan perubahan,” kata Jokowi saat menerima 20 penerima Kartu Prakerja (kartu prakerja tingkatkan keterampilan) dari berbagai daerah di Indonesia, di Istana Negara, Rabu siang (17/3).

Jokowi menilai, program ini juga mampu membangun ekosistem yang kolaboratif. Terbukti melalui kerja sama yang terjalin dengan tujuh platform digital, lima mitra pembayaran, 165 lembaga pelatihan, dan tim ahli independen yang bertugas mengasesmen 1.700 jenis pelatihan.

“Lima jenis pelatihan yang paling banyak diminati antara lain pemasaran on-line, food and beverage, IT (informasi dan teknologi), perkantoran, dan kewirausahaan. Kesemuanya memang banyak dibutuhkan pasar dan industri,” jelas Jokowi.

Selain berbincang secara langsung dengan 20 orang perwakilan, Jokowi juga terhubung virtual bersama 514 penerima Kartu Prakerja dari seluruh Indonesia. Di kesempatan itu, ia mendengar kisah sukses para penerima manfaat.

“Kisah-kisah kalian menjadi bukti keberhasilan tujuan program Kartu Prakerja dalam hal skilling, upskilling, dan reskilling,” tambahnya.

Salah satu penerima Kartu Prakerja bernama Stevenly Rio Loginsi mengungkapkan, berkat program ini ia mampu meningkatkan keterampilannya di bidang desain dan media sosial. Sehingga kini Rio dapat berkarier sebagai supervisor di sebuah perusahaan operator telepon seluler. Padahal, dulu ia berprofesi sebagai petugas keamanan di sebuah perusahaan swasta di Manado, Sulawesi Utara dan harus kehilangan pekerjaan akibat pandemi.

“Dengan berbagai pelatihan di Kartu Prakerja, saya terus mengasah keterampilan diri dengan memanfaatkan dana yang tersedia. Insentif bulanan juga sangat berarti bagi kehidupan keluarga saya,” kata Rio.

Dikesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Cipta Kerja Airlangga Hartarto mengatakan, Kartu Prakerja ikut mengakselerasi inklusi keuangan dengan membuka akses kepada 25 persen penerima manfaat yang sebelumnya tidak memiliki rekening bank maupun e-wallet.

“Program ini juga memicu kebiasaan belajar baru yang sangat dibutuhkan pada era 4.0, yaitu secara daring dan mandiri. Dengan kata lain, program ini mendorong perluasan literasi digital masyarakat,” kata Airlangga.

Ia juga mengatakan, program ini mampu mendorong kemampuan, mulai dari produksi, distribusi, manajemen keuangan, hingga pembentukan badan usaha.

“Para wirausaha alumni program Kartu Prakerja juga akan difasilitasi untuk mendapatkan modal usaha, dengan skema pembiayaan yang mudah dan murah melalui sinergi antara program Kartu Prakerja dengan program KUR (Kredit Usaha rakyat) Super Mikro,” jelasnya.

Seperti diketahui, Kartu Prakerja merupakan program yang memberikan dana pelatihan sebesar Rp 1 juta per orang dan insentif senilai Rp 600 ribu selama empat  empat bulan. Hingga saat ini Kartu Prakerja telah memasuki 14 gelombang dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 5,5 juta orang di 514 kabupaten atau kota di seluruh Indonesia.

Pemerintah mencatat, 95 persen penerima manfaat menggunakan dana insentif untuk pembelian bahan pangan, 75 persen untuk kebutuhan listrik dan air, serta 71 persen untuk tambahan modal usaha.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version