Menu
in ,

Implementasi Smart City, Pembangunan Berkelanjutan

Pajak.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa perkembangan pesat digitalisasi di Indonesia memberikan peluang untuk mengakselerasi Sustainable Development Goals (SDGs) yang sudah menjadi komitmen global melalui 3 enabler, yakni akses informasi dan layanan yang tersedia bagi setiap individu, baik di desa maupun perkotaan; konektivitas antar individu dan organisasi yang meningkat; dan efisiensi sumber daya dari peningkatan produktivitas. Salah satu contoh implementasi transformasi untuk mendukung SDGs yang masuk ke dalam RPJMN 2020-2024 adalah konsep smart city, green city, dan sustainable city.

Airlangga menjelaskan, smart city adalah pengaturan atau tata kelola perkotaan yang menerapkan teknologi untuk meningkatkan manfaat dan mengurangi dampak negatif urbanisasi yang mungkin ditimbulkan. Implementasi smart city diperlukan untuk mengatasi berbagai persoalan, seperti kemacetan, penumpukan sampah, penurunan kualitas air dan udara, hingga peningkatan angka kriminalitas.

“Pemerintah melalui Gerakan ‘100 Smart City’ telah menyusun masterplan dan quickwin smart city untuk 100 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Adapun fokus pembangunan smart city ditekankan pada 6 pilar utama, yaitu smart governance, smart mobility, smart economy, smart living, smart people, dan smart environment,” ujar Airlangga dalam acara dalam acara Founders’ Day bertema Digital Transformation for Sustainable Developmen” di Jakarta, Jumat (22/10).

Selain itu, Airlangga mengatakan, pemerintah juga sedang menginisiasi penyusunan Kerangka Strategi Transformasi Digital sebagai pedoman dalam menerapkan proses digitalisasi yang diarahkan pada tiga sektor strategis, yaitu Pemerintah Digital, Ekonomi Digital dan Masyarakat Digital. Menurutnya, implementasi smart city merupakan salah satu indikator dalam pengembangan Pemerintahan Digital dan menjadi target secara sektoral maupun nasional.

Airlangga menekankan, Indonesia memiliki bonus demografi yang mendukung pembentukan ekosistem digital yang berkelanjutan. Mayoritas penduduk Indonesia adalah generasi Z dan millenial berusia 8 hingga 39 tahun yang memiliki tingkat adopsi digital tinggi. Menurut data Google, Bain, dan Temasek 2020, sebanyak 37 persen konsumen baru ekonomi digital telah muncul selama pandemi Covid-19 dan 93 persen di antaranya akan tetap memanfaatkan produk ekonomi digital pasca-pandemi Covid-19.

Fakta itu juga didukung oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencatatkan angka pertumbuhan tertinggi sejak krisis sub-prime mortgage yakni sebesar 7,07 persen secara tahunan (yoy) pada Triwulan II-2021 ini. Perbaikan permintaan domestik membuat seluruh sektor usaha mengalami pertumbuhan positif di Triwulan II-2021, termasuk sektor informasi dan komunikasi yang tumbuh sebesar 6,87 persen (yoy).

Pertumbuhan pada sektor informasi dan komunikasi dipicu oleh pergeseran perilaku masyarakat ke arah “low-touch and contactless economy” terutama di masa pandemi. Situasi ini merupakan peluang akselerasi transformasi digital di berbagai sektor bisnis, sehingga mampu berkontribusi positif terhadap percepatan pemulihan ekonomi.

“Aktivitas ekonomi digital di Indonesia terus meningkat, bahkan 41,9 pesen total transaksi ekonomi digital ASEAN selama 2020 berasal dari Indonesia yang mencapai 44 miliar dollar AS, dan di 2025 diproyeksikan mencapai 124 miliar dollar AS. Kondisi pandemi Covid-19 juga telah mendorong perkembangan pesat pada teknologi pendidikan dan kesehatan sebagai dampak penerapan pembelajaran dan konsultasi kesehatan secara online,” ungkap Airlangga.

Airlangga menjelaskan jika saat ini masih terdapat tantangan yang perlu diatasi bersama agar tercipta ekosistem ekonomi digital yang baik. Indeks Inovasi Global Indonesia di tahun lalu masih berada di rangking ke-85 dari 131 negara dan Indeks Literasi Digital Indonesia 2020 berada pada skala “sedang”.

Ketersediaan akses internet yang masih didominasi Pulau Jawa juga menjadi tantangan tersendiri dalam pengembangan ekosistem ekonomi digital. Untuk mengatasi tantangan tersebut, pemerintah berkomitmen mengakselerasi pembangunan infrastruktur digital yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version