Menu
in ,

PLN: Pembangkit EBT 648 MW Beroperasi Pada 2022

Pajak.com, Jakarta – PT PLN (Persero) menargetkan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dengan total kapasitas 648 megawatt (MW) bakal beroperasi pada tahun 2022. Hal ini merupakan bentuk upaya PLN untuk mempercepat transisi energi dan mengurangi emisi karbon yang menjadi salah satu agenda penting dalam pertemuan G20 di Indonesia.

Direktur Perencanaan Korporat PLN Evy Haryadi mengungkapkan, perseroan terus melakukan pembangunan pembangkit EBT untuk mendukung pemerintah mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060 mendatang.

“Untuk tahun ini, kami menargetkan penambahan kapasitas terpasang pembangkit EBT mencapai 648 MW, terdiri dari pembangkit tenaga surya, air, panas bumi, angin hingga sampah,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (09/02).

Ia menambahkan, pada tahun ini akan ada pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang beroperasi sebesar 108 MW dan tambahan kapasitas pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas 53 MW. Untuk pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) juga akan bertambah 154 MW dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebesar 287 MW. Sedangkan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) sebesar 2 MW dan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) sebesar 43 MW.

Lebih lanjut Evy menjelaskan bahwa dari sebaran wilayah, regional Jawa, Madura dan Bali mendominasi bauran pembangkit EBT dengan total kapasitas terpasang saat ini mencapai 9,6 gigawatt (GW). Sedangkan Sumatera saat ini sudah mempunyai kapasitas terpasang pembangkit EBT sebesar 5,2 GW.

Untuk Kalimantan kapasitas terpasang pembangkit EBT mencapai 1,7 GW. Sulawesi mempunyai 2,2 GW pembangkit EBT dan wilayah Maluku, Papua dan Nusa Tenggara kapasitas terpasang pembangkit EBT nya sebesar 2,05 GW.

Selain itu, sesuai rencana mempensiunkan PLTU di 2026, PLN nantinya akan menggantikan pembangunan PLTU dengan pembangkit listrik EBT baseload yang dapat kontinu menghasilkan listrik.

Tidak hanya itu saja, secara bertahap mulai 2026, PLN akan menambah kapasitas pembangkit listrik EBT baseload sebesar 100 MW. Kemudian pada tahun 2027, pembangkit energi bersih akan  bertambah menjadi 265 MW dan tahun 2028 bertambah lagi 215 MW.

Penambahan kapasitas terpasang pembangkit EBT baseload ini juga akan dilakukan hingga 2029 sebesar 280 MW dan terakhir di 2030 sebesar 150 MW.

Evy menekankan jenis pembangkit yang akan dibangun ditentukan melalui kajian yang lebih komprehensif sesuai dengan potensi EBT yang ada di daerah.

“PLN menargetkan tambahan pembangkit EBT yang beroperasi sebesar 10,6 GW pada 2025. Sedangkan di 2030 mendatang kapasitas terpasang pembangkit EBT mencapai 20,9 GW,” pungkasnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version