Menu
in ,

Bantuan “Melt Spinning” Bagi Industri Tekstil

Bantuan Melt Spinning Bagi Industri Tekstil

Foto: Kemenperin

Pajak.com, Jakarta – Menghadapi pandemi Covid-19, industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) banyak melakukan pengembangan material tekstil dengan fungsi khusus untuk medis. Hal ini dilakukan lantaran permintaan konsumen ketika pandemi terhadap produk tekstil yang memiliki fungsi anti bakteri dan antivirus terus meningkat. Melihat hal tersebut, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong optimalisasi pemanfaatan inovasi dan teknologi khususnya industri TPT.

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi mengungkapkan, salah satu satuan kerja Kemenperin di bidang standardisasi dan jasa industri, yakni Balai Besar Tekstil (BBT) Bandung, mengembangkan fasilitas laboratorium melt spinning. Fasilitas tersebut bisa dimanfaatkan oleh industri TPT nasional yang tengah melakukan pengembangan bahan baku benang dengan fungsi khusus, termasuk untuk keperluan medis.

“Pengembangan material akan berdampak pada peningkatan daya saing industri tekstil dan produk tekstil nasional,” ungkapnya dalam siaran pers Kemenperin pada Jumat (12/2).

Ia menambahkan, penggunaan teknologi melt spinning mampu mendesain benang dengan fungsi khusus yang langsung ditanamkan pada seratnya. Sehingga dengan adanya proses rekayasa serat menggunakan teknologi melt spinning, dapat dihasilkan produk tekstil fungsional yang memiliki tingkat durabilitas (ketahanan) lebih tinggi dibandingkan dengan hasil penyempurnaan tekstil secara kimia.

“Kami menyiapkan melt spinning untuk mendukung industri. Kami mempersilakan industri memanfaatkan teknologi dan peralatan ini. Salah satu keunggulannya adalah bisa mencari bahan terbaik seperti yang diinginkan,” ujarnya. Penerapan teknologi melt spinning juga bertujuan untuk mendukung substitusi impor bahan baku tekstil dan produk tekstil fungsional serta diharapkan industri manufaktur tanah air akan terus berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi.

Kepala BBT Bandung Wibowo Dwi Hartoto menyampaikan, BBT Bandung siap berkontribusi dalam melakukan kajian standardisasi produk-produk tekstil fungsional serta melayani industri dalam pengujian mutu produk yang dihasilkan. Terkait layanan uji di segmen produk tekstil medis, BBT Bandung bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendirikan fasilitas laboratorium pengujian masker medis.

“Melalui fasilitas pengujian masker di BBT Bandung, pemerintah menyiapkan agar masker yang diproduksi di tanah air nantinya sesuai dengan SNI serta standar yang ditetapkan WHO,” jelasnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version