in ,

BKF: Berkat PEN, Indikator Kesejahteraan Meningkat

BKF: Berkat PEN, Indikator Kesejahteraan Meningkat
FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan, indikator kesejahteraan meningkat di penghujung 2021. Indikator itu, meliputi penurunan jumlah penduduk miskin dan kondisi ketenagakerjaan yang semakin membaik. Kepala BKF Kemenkeu Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, meningkatnya indikator kesejahteraan menjadi bukti pemulihan ekonomi dalam negeri semakin berkualitas. Pencapaian ini berkat program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diberikan pemerintah sepanjang tahun 2020 hingga 2022.

BKF mencatat, persentase penduduk miskin mencapai 9,71 persen (26,50 juta orang) pada periode September 2021, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 menyentuh 10,19 persen (25,45 juta)—terjadi penurunan sekitar 1,05 juta penduduk miskin.

Secara spasial, persentase penduduk miskin di perkotaan dan perdesaan telah menunjukkan penurunan. Tingkat kemiskinan di perkotaan per September 2021 adalah sebesar 7,60 persen atau turun sebesar 7,89 persen dibanding Maret 2021. Sementara itu, persentase penduduk miskin di perdesaan mengalami penurunan menjadi 12,53 persen dari sebelumnya 13,10 persen.

Baca Juga  Kemenves/BKPM Terbitkan 8 Juta Nomor Induk Berusaha

“Penurunan persentase dan jumlah penduduk miskin tidak terlepas dari upaya pemerintah untuk terus melindungi masyarakat miskin dan rentan yang terdampak pandemi melalui berbagai bantuan sosial dalam program PEN. Pada tahun 2021, realisasi total anggaran perlindungan sosial, baik yang dilaksanakan melalui belanja pemerintah pusat maupun transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 480 triliun atau 130,5 persen dari pagu APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara) 2021. Pemerintah akan terus memastikan, program perlindungan sosial akan tetap diberikan kepada masyarakat dengan besaran yang disesuaikan dengan kondisi ekonomi,” kata Febrio dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com(18/1).

Pemulihan ekonomi yang semakin tangguh juga dapat terlihat dari indikator ketenagakerjaan Indonesia. BKF mencatat, per Agustus 2021, tingkat pengangguran terbuka turun menjadi 6,5 persen dari 7,1 persen pada periode yang sama di 2020. Tingkat pengangguran akibat dampak Covid-19 juga mengalami penurunan 29 persen dari 2,6 juta menjadi 1,8 juta orang. Pekerja yang dirumahkan akibat pandemi turun dari 1,8 juta menjadi 1,4 juta orang.

Baca Juga  SMF Dorong Pembiayaan Perumahan Berkelanjutan dan Pengembangan ESG

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *