in ,

Kerjasama Local Currency Settlement, Indonesia dan China

Sebelum Indonesia melakukan kerjasama LCS dengan China, Indonesia sudah lebih dulu melakukan kerjasama LCS dengan beberapa negara diantaranya yaitu Thailand, Malaysia, dan Jepang.

Kerjasama LCS banyak memberikan dampak positif, terlebih lagi China yang merupakan mitra dagang utama Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Oktober 2021, ekspor nonmigas terbesar adalah ke China yaitu US$5.926,6 juta, kemudian Amerika Serikat US$2.340,1 juta, dan Jepang US$1.414,1 juta. Sehingga pada periode Januari–Oktober 2021, China tetap menjadi negara tujuan ekspor terbesar Indonesia yakni sebesar US$40.592,9 juta (23,00 persen) dengan komoditas utama yang diekspor ke China pada periode tersebut adalah besi/baja, batubara, dan minyak kelapa sawit.

Baca Juga  Menteri PUPR: Presiden Jokowi Akan Berkantor di IKN 17 Agustus 2024

Selain ekspor, Indonesia juga menerima impor terbesar dari China. Selama Januari–Oktober 2021 impor China ke Indonesia sebesar US$43.722,5 juta (32,06 persen).

Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa Indonesia dan China memiliki hubungan perdagangan yang kuat. Sehingga dengan adanya kerjasama LCS tersebut dapat mengefisienkan bisnis dalam hal penyelesaian transaksi antara Indonesia dan China.

 

* Penulis Adalah Mahasiswi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Fakultas: Ekonomi dan Bisnis, Jurusan: Akuntansi, Angkatan 2020

* Informasi yang disampaikan dalam Artikel ini Sepenuhnya merupakan Tanggung Jawab Penulis

Ditulis oleh

Baca Juga  Menparekraf Ungkap 5 Strategi Pemerintah Gaet Musisi Kelas Dunia

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *